Jakarta (ANTARA News) - Indonesian Railway Watch (IRW) menilai, buntut dari anjloknya KA (Kereta Api) Gumarang, Minggu (12/8) pukul 22.10 WIB di Jawa Tengah mengindikasikan tugas Departemen Perhubungan (Dephub) tidak maksimal. "Sebenarnya tak penting untuk membahas apakah kecelakaan KA itu disebabkan sabotase atau bukan, sepanjang PT KA sebagai operator telah melakukan tugas pemeliharaan dan pengoperasian track dengan benar," kata Direktur Eksekutif IRW, Taufik Hidayat saat dihubungi terkait kecelakaan KA Gumarang di Jakarta, Kemarin. Selain itu, tegasnya, hal itu (dugaan sabotase, red) tidak penting, sepanjang Dephub sebagai regulator telah melaksanakan pengawasan dan inspeksi dengan ketat. "Masalahnya, tugas mereka semua belum dilakukan dengan maksimal," katanya. Kemudian, menanggapi pernyataan Dirjen Perkeretaapian Soemino Eko Saputro bahwa ada unsur sabotase yang kemungkinan dilakukan oleh pihak yang sangat paham tentang perkeretaapian, menyiratkan bahwa seolah-olah ada keterlibatan orang dalam PT KA sebagai pihak yang melakukan sabotase. "Tentu saja Dirjen bukan tanpa alasan mengatakan hal itu. Ketidakpuasan terhadap manajemen PT KA atau kesejahteraan yang terabaikan bisa menjadi penyebab kekecewaan internal," katanya. Untuk itu, seharusnya Dirjen mampu untuk membeberkan fakta-fakta yang dimilikinya kepada publik tentang keterlibatan orang dalam tersebut. "Ini penting agar jangan sampai ada pihak-pihak yang terus-menerus melakukan gangguan-gangguan yang dapat mencelakakan penumpang KA," kata Peneliti Perkeretaapian LIPI ini. Taufik juga menambahkan, seharusnya Dephub dan PT KA lebih memfokuskan diri pada pembenahan aspek keselamatan KA dengan sangat detail yang selama ini mereka abaikan, termasuk semua risiko pada semua lini, baik pada sisi prasarana, sarana, operasi, maupun SDM.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007