"Kawasan pantainya juga sangat luas sehingga pengembangan untuk pengelolaan tambak garam ini sangat memungkinkan"Kupang (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno mengharapkan produksi garam dari Nusa Tenggara Timur (NTT) meningkat pesat guna mendukung pencapaian swasembada garam.
"Kami berharap produksi garam di NTT dapat berkembang pesat kemudian pada akhirnya Indonesia bisa swasembada garam," katanya di sela kegiatan memanen garam di desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, NTT, Selasa.
Menurutnya, luas lahan tambak garam di NTT masih bisa dikembangkan dengan jumlah yang lebih besar, karena jika dibandingkan dengan Pulau Jawa seperti Madura sudah sempit lahannya.
Saat ini, kata Rini, luas lahan pabrik garam yang dikelola oleh PT Garam (Persero) mencapai 300 hektare. Dengan jumlah tersebut hasil panen yang dapat diperoleh diperkirakan bisa mencapai 30 ribu ton garam.
"Saya sudah dua kali ke sini. Saya melihat bahwa memang potensinya sangat besar. Kawasan pantainya juga sangat luas sehingga pengembangan untuk pengelolaan tambak garam ini sangat memungkinkan," tambahnya.
Ia juga berharap petani garam juga melakukan diversifikasi pertanian dengan beternak ikan agar ada pemasukan lain.
Hal ini menurutnya bertujuan agar para petani garam tidak hanya bergantung pada penghasilan dari garam saja, tetapi juga jika hasil panenan garam terganggu oleh karena cuaca maka potensi beternak ikan bisa menjadi salah satu alternatif untuk menambah pemasukan.
Baca juga: Menteri BUMN tinjau Pabrik Garam Bipolo
Sementara itu Ditektur PT Garam (Persero) Budi Sasongko mengatakan mulai dari periode Mei hingga Agustus, kurang lebih 900 ton garam sudah dipanen dari tambak itu.
"Saat ini sudah ada 900 ton garam yang sudah dihasilkan dalam periode Mei-Agustus 2018 ini. Jumlah tersebut masih jauh dari target kami yakni sebesar 15 ribu ton garam," tambahnya.
Namun ia optimistis target itu dapat tercapai, jika tidak ada kendala berupa hujan dan cuaca buruk lain yang dapat menggangu produksi dari tambak garam itu.
Baca juga: PT Garam Jajaki Kerja sama dengan China
Pewarta: Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018