Manado (ANTARA News) - Gunung api Soputan (1783 Meter), terletak di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) dan Minahasa, Selasa, pukul 05:30 Wita, meletus dan mengeluarkan semburan pasir dan batu-batuan. "Awalnya Gunung Soputan mengeluarkan suara gemuruh dan dilanjutkan semburan pasir dan bebatuan, selama dua jam," kata Sekretaris Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Kabupaten Mitra, Ronny Suwarno di Manado, Selasa. Pemerintah setempat telah mengingatkan kepada masyarakat yang berada di kaki Gunung Api Soputan, yakni Kecamatan Ratahan, Tombatu dan Touluaan, untuk waspada dan mencari lokasi aman. Menurutnya, hasil koordinasi dengan Pos Pemantau Gunung Api Soputan, bahwa semburan pasir mulai berangsur pulih, karena tidak ada lagi rekaman getaran susulan. "Langkah waspada harus ada, mengingat bencana alam gunung berapi bisa terjadi setiap saat," kata Ronny, juga Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbang Linmas) Kabupaten Mitra. Awalnya semburan pasir dan bebatuan terjadi setinggi 250 meter, umumnya mengarah ke arah Selatan dan Timur di Kabupaten Minahasa Selatan. "Saat ini posisi sudah melemah menjadi sekitar 100 meter sesuai laporan Pos Pemantau Gunung Berapi," lanjutnya. Salah satu petugas pos Pemantau Gunung Berapi, Fandy mengatakan, Gunung Soputan tersebut sempat mengeluarkan suara gemuruh disertai guguran lava sejak pukul 05:30 wita. Ia belum dapat jelaskan secara rinci terhadap perkembangan gunung tersebut, sebab sampai pukul 08:30 Wita, gunung api itu tertutup kabut awan dengan visual 0,1-0,3. Kendatipun demikian dari Pos pengamat yang jaraknya sekitar 8 Kilometer (Km) - 10 Km dari gunung tersebut, masih terdengar suara gemuruh. Belum ada masyarakat diungsikan akibat meningkatnya aktivitas gunung itu sejak Kamis (14/12), tetapi telah dimintakan tetap siaga.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007