Kami mempromosikan persatuan Korea dengan mendukung setiap pertandingan yang ada tim Korea, baik Korea Utara ataupun Korea Selatan,"

Jakarta (ANTARA News) - Dewan Penasehat Persatuan Nasional Korea akan mengerahkan lebih dari 300 penonton dari Korea Selatan untuk mendukung tim gabungan Korea, tim Korea Selatan, maupun tim Korea Utara dalam setiap pertandingan Asian Games 2018.

"Kami mempromosikan persatuan Korea dengan mendukung setiap pertandingan yang ada tim Korea, baik Korea Utara ataupun Korea Selatan," kata Koordinator Penonton Song Kwang-jong kepada Antara di sela-sela pertandingan cabang bola tangan Asian Games ke-18 di Jakarta, Selasa.

Song mengatakan pengerahan lebih dari 300 orang dari Korea Selatan itu akan dilakukan secara bertahap pada cabang-cabang olahraga Asian Games 2018, terutama pada cabang bola basket putri, dayung, dan kano.

"Kami akan mendatangkan 100 orang pada pertandingan bola basket di Senayan, besok (15/8). Kalau di Cibubur, lokasi ini terlalu jauh sehingga tidak banyak dari kami yang bisa datang," kata Song tentang kehadirannya bersama belasan orang lain sambil memakai baju bergambar semenanjung Korea berwarna biru.

Song dan belasan orang pendukung persatuan Korea itu datang ke GOR POPKI Cibubur, Jakarta Timur untuk menyaksikan pertandingan tim bola tangan putri Korea Selatan dan tim bola tangan putri Korea Utara pada laga penyisihan Grup A.

"Kami akan mendatangkan sekitar 200 orang pada 19-20 Agustus untuk menonton pertandingan cabang taekwondo, renang, bola basket, dan pertandingan lainnya," ujar Song.

Namun, kelompok besar penonton yang mendukung penyatuan Korea itu akan hadir pada perlombaan dayung dan kano di mana tim gabung Korea Utara dan Korea Selatan turun.

Song berharap kampanye penyatuan satu Korea itu akan terus berjalan tidak hanya pada bidang olahraga dan hiburan, melainkan pada bidang lain.

"Kami selalu ingin membuka diri. Kami percaya pihak Korea Utara sedikit-sedikit juga akan membuka diri," ujar Song tentang perjuangan Dewan Penasehat Persatuan Nasional Korea selama 38 tahun untuk menyatukan kedua negara yang terpisah itu

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018