Manfaatkan waktu dua-tiga hari untuk persiapan fase Armuzna agar secara fisik dalam kondisi fit,

Mekkah, (ANTARA News) - Bus shalawat pengangkut jamaah calon haji dari hotel ke Masjidil Haram pulang pergi berhenti beroperasi mulai 5 Dzulhijah atau 16 Agustus seiring transportasi umum di Tanah Suci yang dialihkan untuk mobilisasi jamaah menuju Padang Arafah.

"Benar, mulai tanggal 5 Dzulhijah sebelum dzuhur layanan bus shalawat akan dihentikan," kata Kabid Transportasi Subkhan Cholid dikutip Media Center Haji di Mekkah, Senin.

Selanjutnya, kata dia, pada 6-7 Dzulhijah (17-18 Agustus) seluruh bus ditarik untuk pengaturan dan pembagian layanan di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna/Armina). Saat fase itu, jamaah yang ada di Mekkah akan dimobilisasi menuju Armuzna.

Dia mengatakan bus shalawat yang layanannya gratis untuk jamaah Indonesia akan kembali beroperasi pada 14 Dzulhijjah atau 25 Agustus.

Dalam rentang 16-25 Agustus jamaah yang akan pulang pergi hotel-Masjidil Haram bisa memilih moda transportasi lain dengan menggunakan biaya sendiri. Di Arab Saudi terdapat beberapa taksi dan kendaraan sewaan yang bisa dimanfaatkan jamaah.

Adapun penghentian operasional bus shalawat itu merujuk keputusan Komisi Tertinggi Pengawas Transportasi Haji Arab Saudi bahwa akhir masa operasi angkutan bus shalawat adalah H-3 sebelum fase Armuzna.

Dia berharap dengan penghentian operasional bus shalawat itu dapat dimanfaatkan jamaah untuk beristirahat mengurangi kegiatannya di Tanah Suci. Alasannya, jamaah membutuhkan persiapan agar kebugarannnya prima sebelum menjalani fase Armuzna, khususnya untuk wukuf di Arafah.

"Manfaatkan waktu dua-tiga hari untuk persiapan fase Armuzna agar secara fisik dalam kondisi fit," kata dia.*

Baca juga: Besok Ma'ruf Amin berangkat haji

Baca juga: Amirul Hajj pastikan penyelenggaraan ibadah haji lancar

Baca juga: Bus shalawat mulai beroperasi

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018