Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah diminta dapat mempercepat penyaluran bantuan kepada pengungsi korban bencana gempa bumi di Lombok yang berada di daerah perbukitan di Lombok Utara.

"Pemerintah mengalami kendala dalam menyalurkan bantuan kepada para pengungsi korban gempa di Kecamatan Gangga, Kayangan, dan Pemenang, di Kabupaten Lombok Utara, karena kondisi alamnya yang berbukit-bukit," kata Bambang Soesatyo melalui pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Senin.

Menurut Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Sosial (Kemensos) harus melakukan koordinasi dengan Kementerian Dalam negeri (Kemendagri) dan TNI, untuk membantu menyalurkan bantuan kepada para pengungsi di lokasi perbukitan. "TNI dapat diandalkan untuk membantu menyalurkan bantuan untuk para pengungsi hingga daerah terpencil," katanya.

Politisi Partai Golkar ini juga mengingatkan agar Kemensos dapat berkoordinasi dengan Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik tingkat provinsi Nusa Tenggara Barat maupun tingkat Kabupaten Lombok Utara, untuk lebih memudahkan penyaluran bantuan. "Akan lebih baik jika Kemensos juga melibatkan perangkat desa terdampak bencana, untuk mengetahui secara rinci data-data di poskos pengungsian agar penyaluran bantuan dapat tepat sasaran," katanya.

Bamsoet juga mengingatkan, bantuan paling penting pada tahap tanggap darurat adalah, dengan membuat dapur umum untuk memberikan mekan kepada para pengungsi. "Kemensos dan BPBD agar memperbanyak dapur umum," katanya.

Gempa bumi dengan kekuatan besar terjadi beberapa kali di Lombok, yakni gempa dengan kekuatan 6,4 SR terjadi pada Minggu (29/7), gempa dengan kekuatan 7,0 SR terjadi pada Minggu (5/8), serta gempa dengan kekuatan 6,2 SR terjadi pada Kamis (9/8).

Berdasarkan data Badan Penanggulan gan Pengungsi (BNPB), jumlah korban meninggal dunia sebanyak 387 orang yang sudah terverifikasi. Diperkirakan korban meninggal masih akan bertambah karena masih ada korban yang diduga tertimbun longsor dan bangunan roboh. Kemudian, sebanyak 13.688 orang luka berat dan ringan, serta 387.067 orang mengungsi.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018