Denpasar (ANTARA News) - Komponen pariwisata merasa was-was terhadap terjadinya kasus flu burung di Bali, karena jasa perpelancongan ini sensitif terhadap masalah kesehatan. "Kami harapkan instansi terkait akan segera mengambil tindakan pencegahan terhadap penyakit mematikan tersebut," kata IB Sidartha Putra, pelaku pariwisata Bali, di Sanur, Senin. Ia mengatakan, wisatawan mancanegara sangat sensitif terhadap masalah-masalah seperti itu. Jika itu sampai benar terjadi di Pulau Dewata, akan sangat berpengaruh terhadap sektor pariwisata yang sedang melakukan pemulihan kunjungan turis. "Kita berharap mudah-mudahan wisatawan yang berlibur ke Bali tidak terpengaruh dengan adanya korban flu burung tersebut," ucapnya. Sri Windiani 29), korban meninggal positif akibat flu burung (aviant influenza/AI) dan tidak mengakibatkan korban lainnya di Bali sehingga tidak terpengaruh terhadap kunjungan turis asing ke daerah ini. Ia mengatakan, jumlah kunjungan turis asing ke Bali sebenarnya sudah cukup menggembirakan bahkan setiap bulan ada peninkatan dalam periode 2007. Sesuai laporan Disparda Bali, jumlah turis asing ke daerah ini meningkat terus dari 109.504 orang (Januari), 118.275 (Pebruari), 119.163 (Maret), 125.140 (April), 128.693 (Mei) dan 145.174 (Juni) sehingga seluruhnya 745.949 orang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007