Jakarta (ANTARA News) - Kondisi pasar modal Indonesia yang sedang bergejolak tak menyurutkan langkah PT Wijaya Karya (WIKA) untuk "go public" dan perseroan tersebut tidak akan mengubah jadwal, harga dan target dana hasil penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO).
"Kami terus pantau perkembangan saham di dalam maupun luar negeri, terutama setelah adanya gejolak pasar di Amerika Serikat dan Eropa," kata Dirut WIKA, A. Soetjipto, di Bogor, Senin.
Menurut dia, sampai sejauh ini tidak ada perubahan jadwal IPO atau penawaran saham perdana.
"Selain itu juga tidak ada perubahan harga maupun penurunan target dana `go public` (down sizing)," ujarnya.
Soetjipto mengatakan, sampai sejauh ini jadwal penjualan saham ke publik (go public) tetap pada bulan September.
WIKA menargetkan harga saham "go public" sekitar Rp300 per saham atau total dana yang diharapkan sekitar Rp700 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi usaha perseroan.
"Kami belajar dari harga saham BNI yang `listing` (tercatat di bursa) hari ini, harganya turun dari Rp 2.050 menjadi Rp 1.975 pada penutupan perdagangan BEJ Senin," kata Soetjipto.
Dia mengemukakan penjamin pelaksana emisi saham WIKA, yakni konsorsium Bahana Securities, CIMB dan Indopremier Securities.
"Kami yakin CIMB yang merupakan perusahaan Malaysia dapat menggaet pembeli potensial dari Singapura dan Malaysia," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007