Depok (ANTARA News) - Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Purn. Sukitman (64), saksi sejarah terjadinya Gerakan 30 September 1965 oleh Partai Komunis Indonesia (G 30/S PKI) dan penemu lokasi pembuangan jenazah para jenderal Pahlawan Revolusidi Lubang Buaya, Jakarta Timur, meninggal dunia pada Senin sekitar pukul 07.00 WIB.
Sukitman meninggalkan seorang istri, tiga anak, dan tujuh cucu. Sebelum meninggal, Sukitman sempat menderita stroke, namun pada saat akan dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bhakti Yudha, tidak tertolong.
Jenazah Sukiman disemayamkan di kediamannya di Jalan Pramuka, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.
Indra Lesmana, yang merupakan putra ketiga almarhum, tampak tidak dapat menahan rasa haru yang mendalam. Sambil berurai air mata, Indra menjelaskan, bapaknya sangat bangga karena selama hidupnya dapat berguna bagi bangsa dan negara.
"Atas jasa-jasanya, bapak mendapatkan kenaikan pangkat dari AKP menjadi AKBP," katanya.
Indra mengatakan, bukan kenaikan pangkat yang membuat bapaknya bahagia, tapi selama dalam hidupnya bisa memberikan sumbangsih terhadap negara.
Di rumah duka tampak hadir Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Depok, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Imam Pramukarno, dan Wakil Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Wadirlantas Polda Metro Jaya), Kombes Pol. Firman Santiabudi.
Beberapa karangan bunga juga tampak di halaman rumah duka, antara lain dari mantan Wakil Presiden (Wapres) Try Soetrisno, Kodam Jaya dan Pemerintah Kota Depok.
Sukitman terakhir berdinas di kepolisian selaku Kepala Sub Bagian (Kasubag) Regiden Polda Metro Jaya, dan pensiun pada 1998. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007