"Kami sita spanduk yang menampilkan sejumlah klub domestik di Indonesia, sebab kita sudah sepakat bahwa gelaran Asian Games ini untuk mendukung Indonesia menang," kata Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto di Bekasi, Minggu sore.
Menurut Indarto, munculnya sejumlah spanduk klub sepak bola Indonesia di arena Stadion Patriot Chandrabaga akan berpotensi memicu konflik antarpendukung timnas Indonesia.
Dikatakan Indarto, sebanyak 1.200 anggotanya telah disebar di empat pintu masuk menuju Stadion Patriot Chandrabaga di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan.
Personel kepolisian telah bersiaga di seluruh pintu masuk menuju arena dengan tiga lapis pola pengamanan.
"Pada lapis pertama, polisi bersama panitia akan mengecek tiket masuk. Pada lapis kedua, dipasang alat x-ray gubna pemeriksaan barang bawaan suporter dan lapis terakhir kembali dilakukan pengecekan tiket dan barang bawaan menuju tribun penonton," katanya.
Dikatakan Indarto, pihaknya telah menjalin kesepakatan dengan pendukung dua klub sepak bola domestik seperti pendukung Persib Bandung dan pendukung Persija Jakarta pada pekan lalu.
"Kami menjalin kesepakatan dengan mereka bahwa kita sama-sama mendukung timnas Indonesia di lapangan Asian Games, sehingga tidak lagi terkotak-kotakan oleh klub," katanya.
Berangkat dari kesepakatan itu, pihaknya memberlakukan larangan terhadap spanduk klub domestik masuk ke dalam arena. Selain itu, larangan yang sama juga berlaku pada spanduk bernuansa Sara atau politik.
"Spanduk yang dibawa hanya diperbolehkan memuat ornamen timnas dari masing-masing negara, sebab kami tidak mau ada provokator," katanya.
Puluhan spanduk yang diamankan polisi disita dari sejumlah pintu masuk menuju stadion dan akan dikembalikan setelah berakhirnya pertandingan. (KR-AFR).
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018