Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Jepang, Hiroko Ota, mengatakan bahwa pemerintahnya akan terus mengamati gejolak "Subprime Mortgage" dari kasus kredit perumahan Amerika Serikat (AS) yang menimbulkan gejolak pasar uang global apakah berpengaruh terhadap ekonomi Jepang. Pemerintah Jepang akan mengamati secara ketat pengaruhnya dari kasus kredit perumahan AS itu. Pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi saat ini masih belum substantial karena dibatasi oleh sistem keuangan, katanya di Tokyo, Senin. Ia mengatakan, gejolak pasar uang global itu harus diatasi secara hati-hati, apabila memang berpengaruh buruk terhadap ekonomi, karena akan merusak sentimen konsumer. Jepang dalam hal ini telah mengeluarkan dana sebesar 600 miliar yen untuk operasi selama pekan ini untuk menenangkan kondisi pasar uang, katanya. "Kami telah mempersiapkan dana itu selama sepekan untuk mengurangi tekanan pasar global yang cukup besar," tambahnya. Bank Sentral Jepang (BOJ) pada Jumat lalu menyatakan telah mempersiapkan dana sebesar 1 triliun yen untuk mengantisipasi pasar uang. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007