Sydney (ANTARA News) - Bank Sentral Australia (RBA) merevisi proyeksi mereka untuk asumsi inflasi tahunan dari 2,5 persen menjadi 3,0 persen, yang mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga. Reserve Bank of Australia (RBA) mengatakan kuatnya data harga, yang digunakan RBA untuk menaikkan suku bunga dari 6,25 menjadi 6,50 persen pada pekan lalu, juga berkontribusi pada proyeksi inflasi yang lebih tinggi tahun ini. RBA mengatakan, meski ada pengaruh kenaikan suku bunga terakhir dan apresiasi dolar Australia, asumsi inflasi diperkirakan menjadi 3,0 persen hingga Desember 2007. Berlanjutnya tekanan harga juga diperkirakan membuat asumsi dan inflasi indeks harga konsumen (CPI) tetap mendekati batas atas target 2008, tambah RBA. "Mempertimbangkan hal-hal tersebut, Dewan RBA menilai kebijakan moneter yang lebih ketat dibutuhkan untuk menjaga inflasi pada jangka menengah," kata RBA dalam pernyataan triwulanannya. RBA juga mengatakan pertumbuhan ekonomi Australia, yang tampaknya mulai menguat sejak pertengahan tahun lalu, terus didorong oleh permintaan domestik dengan peningkatan belanja rumah tangga. "Dengan pengecualian pada sektor konstruksi perumahan, semua komponen utama belanja domestik lainnya terus menunjukkan perbaikan dalam dua tahun terakhir," katanya. Pertumbuhan ekonomi Australia diperkirakan mencapai 4,5 persen hingga Juni 2008. RBA juga mengatakan krisis `subprime mortgage` di AS tidak memberikan ancaman langsung ke proyeksi pertumbuhan ekonomi AS atau global bahkan ekonomi Australia. Namun, seperti dikutip AFP, mereka menambahkan: "Dewan Gubernur akan terus memantau perkembangan pasar ekonomi dan keuangan serta melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam hal kebijakan yang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sesuai dengan target inflasi." (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007