Surabaya (ANTARA News) - Djoko Suyanto, yang menjabat selaku Panglima TNI, dinobatkan menjadi anggota kehormatan Korps Marinir dalam prosesi yang dijadwalkan dilakukan di Pantai Dalegan, perbatasan antara Gresik dengan Lamongan, Jawa Timur (Jatim), Senin malam, sekitar pukul 22.00 WIB.
Kepala Seksi Penerangan Pangkalan Marinir (Lanmar) Surabaya, Mayor (Mar) Djentayu, kepada ANTARA News menjelaskan bahwa sebagai anggota kehormatan, maka Djoko Suyanto berhak menggunakan baret ungu berlambang keris samudera yang menjadi kebanggaan anggota Marinir.
"Pembaretan akan disampaikan oleh Komandan Korps Marinir, Mayjen TNI Marinir Nono Sampono, setelah Panglima TNI memimpin operasi pendaratan pasukan menggunakan tank Marinir yang turun dari kapal perang," ujarnya.
Selain itu, Djoko Suyanto selaku Panglima TNI dijadwalkan memimpin operasi pendaratan pasukan bersama dengan siswa-siswa Komando Pengembangan dan Pendidikan TNI AL (Kobangdikal) Korps Marinir yang lulus dan berhak menyandang baret ungu.
Ia menjelaskan, tidak semua Panglima TNI otomatis dinobatkan sebagai anggota kehormatan Korps Marinir. Mereka dipilih, karena kontribusinya yang dinilai besar kepada perkembangan salah satu pasukan khusus di jajaran TNI AL itu.
"Penobatan sebagai anggota kehormatan ini juga sebagai bentuk apresiasi yang tinggi atas keteladanan jiwa dan sikap yang telah disumbangkan Panglima TNI Djoko Suyanto untuk kemajuan Korps Marinir," ujarnya.
Menurut dia, sampai saat ini hanya ada 15 perwira tinggi yang dipercaya menjadi anggota kehormatan Korps Marinir, antara lain, Jenderal (Pur) Abdul Haris Nasution (kini almarhum, mantan Kepala Staf Angkatan Bersenjata/KSAB), Jenderal (Pur) LB Moerdani (kini almarhum, mantan Panglima ABRI/TNI dan Menteri Pertahanan/Keamanan), dan Laksamana (Pur) M. Arifin (mantan Kepala Staf TNI AL/Kasal).
Perwira lainnya adalah, Jenderal (Pur) Try Soetrisno (Mantan Wakil Presiden, dan Panglima ABRI/TNI), Jenderal (Pur) Feisal Tanjung (Mantan Panglima ABRI/TNI dan Menko Polkam), Laksamana (Pur) Arief Kushariadi (Mantan Kasal), Laksamana (Pur) Widodo AS (Mantan Kasal dan Panglima TNI, kini Menko Polhukam), Jenderal (Pur) Endriartono Sutarto (mantan Panglima TNI), serta Sultan Hasanal Bolkiah dari Brunei Darussalam. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007