Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi VI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di DPR RI, Hasto Kristianto, di Jakarta, Senin, menegaskan bahwa pembeberan berbagai problematika bangsa melalui pers yang dilakukan fraksi oposisinya merupakan bagian dari akuntabilitas publik. "Kami menyampaikan laporan fraksi oposisi itu lewat pemaparan lugas di halaman 24 koran Kompas terbitan hari ini. Ini adalah tradisi baru sekaligus sebagai bagian dari akuntabilitas publik bahwa menjadi partai oposisi merupakan jalan terhormat untuk meningkatkan kualitas demokrasi," katanya kepada ANTARA News. Secara terpisah, Ketua Fraksi PDIP, Tjahjo Kumolo, menjelaskan bahwa pemaparan berbagai problematika yang dihadapi bangsa sekaligus sejumlah usul konklusi, merupakan pertanggungjawaban partainya terhadap rakyat. "Kita di parlemen bekerja atas mandat rakyat, dan jika ada harapan-harapan serta aspiranya belum dapat diselesaikan, maka itu merupakan tanggung jawab bersama parlemen dan pemerintah. Kebetulan ada banyak yang tak dapat dikerjakan oleh pemerintah, itulah yang kami paparkan," katanya lagi. Sementara itu, Hasto Krostianto memohon berbagai pihak dapat membaca serta menyimak secara mendalam berbaai hal yang dipaparkan pihaknya. "Sebagaimana telah saya katakan sebelumnya, laporan fraksi oposisi DPR RI ini merupakan sesuatu yang baru. Jadi, tradisi baru yang sekaligus sebagai bagian dari akuntabilitas publik. Dan lebih penting lagi, ini menjadi pembelajaran penting dan bermakna, bahwa partai oposisi merupakan jalan terhormat untuk meningkatkan kualitas demokrasi," ujarnya. Ia berpendapat, kualitas itu diukur dari konsistensi keputusan politik di dalam mewujudkan demokrasi untuk kesejahteraan rakyat. "Laporan tersebut sekaligus sebagai wahana komunikasi partai untuk mendapat masukan dari publik guna memperbaiki kualitas keputusan partai, khususnya dalam pelaksanaan fungsi legislasi dan anggaran. (Inilah) keberanian untuk menyampaikan laporan sekaligus membuka diri terhadap kritik dari publik," demikian Hasto Kristianto. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007