Bulan September tahun ini kami mengimunisasi anak-anak berusia sembilan bulan hingga dua tahun di posyandu,
Mukomuko, (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan hingga kini baru sembilan persen anak dari sebanyak 54.208 anak yang menjadi sasaran imunisasi measles rubella (MR) di daerah itu yang telah mendapatkan imunisasi untuk mencegah penyakit campak dan rubela.
"Anak-anak yang telah diimunisasi itu mulai murid pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga SMP yang tersebar di 11 puskesmas di daerah ini," kata Kabid Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Nen Widiyarti di Mukomuko, Sabtu.
Ia menyatakan, instansinya masih mempunyai waktu selama tiga pekan lagi mengimunisasi murid PAUD, SD dan SMP yang tersebar di 15 kecamatan di daerah itu.
Setelah mengimunisasi pelajar, selanjutnya instansinya akan mengimunisasi batita di pos pelayanan terpadi (Posyandu) yang tersebar di 148 desa dan tiga kelurahan di daerah itu.
"Bulan September tahun ini kami mengimunisasi anak-anak berusia sembilan bulan hingga dua tahun di posyandu," ujarnya. Terhadap sejumlah orang tua yang menolak anaknya diimunisasi MR, ia menyatakan, instansinya tidak akan memaksakan orang tua yang menolak anaknya diimunisasi MR.
Instansinya mengimunisasi MR anak-anak yang sudah mendapatkan persetujuan dari orang tuanya.
Petugas instansinya melakukan dua tugas mengimunisasi MR anak dan meyakinkan orang tua manfaat imunisasi MR ini terhadap anak.
Menurutnya, masyarakat harus tahu penyakit campak dan rubela bisa menular melalui saluran napas yang disebabkan virus. Anak dan orang dewasa yang belum pernah mendapatkan imunisasi campak dan rubela atau yang belum pernah mengalami penyakit ini berisiko tertular.
Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti diare, radang paru, radang otak, kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian. Sedangkan rubela berupa penyakit ringan pada anak, tetapi apabila menulari ibu hamil pada tiga semester pertama awal kehamilan akan berdampak serius kepada bayinya.*
Baca juga: Edaran pemkot terkait penolakan imunisasi dinilai berlebihan
Baca juga: Belum bersertifikat halal, vaksin MR bisa digunakan
Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018