Ketua Pengurus Pusat IKABI, Professor Andi Asadul Islam SpBS, menyatakan, beberapa hari lalu gempa besar menggoyang Lombok dan ratusan orang menjadi korban atas bencana ini.
"Kami langsung berkoordinasi. Pengiriman kebutuhan primer berupa sembako, pakaian, selimut dan ahli medis kami lakukan paska gempa berlangsung. Tujuan utama selain kebutuhan primer itu bermanfaat, para ahli medis dapat bergerak cepat membantu korban, " kata Andi Asadul dalam keterangannya yang diterima, di Jakarta, Sabtu.
Menurut salah satu ahli bedah senior Indonesia ini, terdapat lebih dari 50 tenaga medis yang dikirim pihaknya bersama 1 ton barang bantuan berupa logistik dan alat keperluan sehari hari bagi para pengungsi.
"Komposisi 50 tenaga medis ini terdiri dari dokter spesialis, dokter 'residen', dokter umum dan tenaga keperawatan. Kami harapkan hal ini dapat membantu korban yang mengalami luka trauma berat hingga luka ringan," kata dia.
Mewakili IKABI, dia pun menyampaikan rasa terimakasihnya kepada sejumlah anggota PABI (Persatuan Ahli Bedah Indonesia), beberapa pihak dan salah satu institusi yang menggalang bantuan dana hingga terlaksananya kegiatan aksi kemanusiaan tersebut.
Sebelumnya, bantuan donasi dana diberikan di Lombok pada 8 Agustus 2018 melalui ketua IKABI, disaksikan bersama Prof Dr dr Aryono D Pusponegoro SpB KBD. Penyerahan donasi setara Rp150 juta kepada Tim PABI, diwakili Dr Ramses Indriawan SpB, dan Dr Santyo Wibowo SpB.
Ditempat terpisah, Indriawan, anggota PABI Cabang NTB, mengatakan, pengiriman sekitar 50 tenaga ahli bedah dari IKABI didatangkan melalui Sulawesi Selatan, Bali, Jakarta, Semarang dan Solo serta berbagai kota di Indonesia. Adapun bantuan logistik IKABI diserahterimakan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana Wilayah Lombok.
"Sejumlah dokter dari IDI dan IKABI kami kerahkan ke beberapa tempat. Ada yang bertugas di rumah sakit umum daerah dan adapula yang langsung ke titik bencana, misalnya di Lombok Utara. Relawan pun sudah menyebar untuk membantu pengiriman logistik dan bahan bakar," kata dia.
Pewarta: Tasrief Tarmizi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018