Membangun sistem transportasi publik merupakan pekerjaan yang sangat luas. Banyak tantangannya, salah satunya bagaimana kita mampu menggalang semua stakeholder, karena hanya dengan pemerintah yang berinvestasi (terlibat), itu tidak maksimal
    Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berpendapat bahwa calon presiden dan calon wakil presiden untuk pemerintahan periode 2019-2024 memiliki tantangan mengajak seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) meningkatkan seraya mengembangkan akses transportasi, khususnya di wilayah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal). 
    "Membangun sistem transportasi publik merupakan pekerjaan yang sangat luas. Banyak tantangannya, salah satunya bagaimana kita mampu menggalang semua stakeholder, karena hanya dengan pemerintah yang berinvestasi (terlibat), itu tidak maksimal," kata Budi Karya Sumadi selepas menghadiri acara yang digelar Masyarakat Sumatera Selatan se-Jabodetabek di Jakarta, Sabtu.
    Ia menyampaikan bahwa pemerintahan saat ini telah mengajak pihak swasta untuk turut ikut serta membangun sistem transportasi, baik di perkotaan hingga daerah, dan wilayah pinggiran.
    "Pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk membuka akses transportasi di wilayah pelosok, pinggiran. Memang selama ini kerja kita bellum maksimal, tetapi kita lakukan apa yang dapat dikerjakan. Sekarang, sudah dapat dirasakan dampak pembangunan di wilayah terdepan seperti di Pulau Miangas," terang Budi. 
    Dalam kesempatan itu, ia menegaskan bahwa membangun akses transportasi publik di wilayah terluar menjadi salah satu tantangan bagi capres-cawapres pada pemerintahan periode 2019-2024. 
    Sebelum menemui awak media, Budi Karya Sumadi atas nama pribadi menghadiri acara deklarasi dukungan "Masyarakat Sumatera Selatan se-Jabodetabek untuk Presiden Joko Widodo- Ma'ruf Amin" di Jakarta, Sabtu. 
    Dalam acara itu, Budi tampak membacakan puisi karangan Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno, berjudul "Aku Melihat Indonesia". 
     “Jika aku berdiri di Pantai Ngliyep/Aku mendengar Lautan Indonesia bergelora/Membanting di Pantai Ngliyep itu/Aku mendengar lagu- sajak Indonesia,” kata Budi dengan suara lantang.
    Selepas membaca puisi, Budi turut memimpin sekitar 300 masyarakat Sumatera Selatan di Jabodetabek menyanyikan lagu nasional "Bagimu Negeri". 
    Usai menghadiri acara itu, Budi mengaku, kedatangannya merupakan upaya menghargai sesama masyarakat Sumatera Selatan yang tengah tinggal dan bekerja di Jakarta. 
    "Saya ini orang Palembang, saya menghargai (undangan) saudara saya orang Palembang. Secara pribadi, saya tidak mendukung satu paslon (pasangan calon) tertentu. Saya netral," tegas Budi. 
    Kelompok “Masyarakat Sumatera Selatan se-Jabodetabek untuk Jokowi-Ma’ruf Amin melakukan deklarasi dukungan untuk pasangan capres-cawapres di Jakarta, Sabtu.
    Ada tiga butir pernyataan yang diserukan, diantaranya, mendukung sepenuhnya H Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin sebagai pasabgab calon presiden dan calon wakil presiden Republik Indonesia periode 2019-2024.
    Kedua,  mendukung sepenuhnya pasangan tersebut untuk melanjutkan kepemimpinan nasional demi terwujudnya pembangunan yang berkeadilan dan merata.
    “Kami bertekad bekerja dengan sungguh-sungguh untuk memenangka  pasangan tersebut secara nasional pada umumnya, dan Sumatera Selatan pada khususnya,” seru 300 orang hadirin yang dipimpin oleh Ketua Pelaksana Siti Zahara.
    Menurut Siti, deklarasi itu merupakan langkah awal dari Masyarakat Sumatera Selatan untuk mendukung pasangan Jokowi- Ma’ruf Amin.
    Selepas acara deklarasi, Siti menyampaikan, pihaknya akan “blusukan” ke wilayah pelosok Sumatera Selatan untuk membantu pemenangan pasangan capres-cawapres yang diusung Koalisi Indonesia Kerja.
    Perwakilan Masyarakat Sumatera Selatan untuk Wilayah Jabodetabek, Bursa Zarnubi menyampaikan ada sekitar 500 ribu warga Sumsel yang tinggal dan bekerja di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
    “Dari jumlah itu, sekitar 1.200 orang telah menyatakan kesiapannya mendukung Presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin, sementara untuk deklarasi hari ini ada sekitar 300 orang yang hadir,” kata Bursa.  

Baca juga: Menhub: bus harus kembali jadi angkutan favorit

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018