Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Johnny G Plate saat dihubungi di Jakarta, Sabtu, mengatakan strategi tersebut merupakan bentuk kerjasama antarpartai politik dalam koalisi untuk tujuan pemenangan.
"Namun, selain bertujuan memenangkan kontestasi, strategi tersebut diarahkan agar proses pemilu berjalan lancar, aman dan damai seperti perintah Presiden Joko Widodo," kata Johnny.
Adapun strategi tersebut, Johnny menjelaskan, adalah bagaimana memanfaatkan secara efektif sumber daya seperti calon legislatif, saksi dan juru bicara yang dimiliki oleh masing-masing partai politik.
Dari sembilan partai politik yang ada di dalam koalisi, lanjut Johnny, masing-masingnya memiliki setidaknya 20 ribu calon legislatif di seluruh Indonesia yang jika digabung ada sekitar 180 ribu.
"Mereka semua tidak saja akan berjuang untuk kepentingan keterpilihan mereka, tetapi juga sebagai 'front liner' untuk Pemilihan Presiden 2019," ujar Johnny.
Selanjutnya, kata Johnny, adalah saksi yang akan disebar di sekitar 850 ribu TPS di seluruh Indonesia. Nasdem memiliki sekitar 1,7 juta saksi yang siap untuk diturunkan di "garis depan".
"Terakhir, adalah juru bicara yang baik dalam tim kampanye nasional. Untuk jumlahnya kemungkinan setiap partai menyiapkan sekitar 25 juru bicara, belum lagi juru bicara dari relawan," katanya.
Semuanya terutama para juru bicara akan diberikan kursus singkat terkait visi dan misi program untuk ditampilkan kepada pubik dengan substansi yang kuat serta menyampaikan semua secara jujur dan terus terang.
Sebagai "pusat komando" pemenangan pemilihan presiden, kata Johnny, koalisi akan membentuk tim pemenangan nasional yang berisi unsur-unsur dari semua partai pendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Tim utama, yang terdiri dari para ketua dan sekjen sudah ada. Tapi nanti tim selengkapnya bagaimana, mulai disusun Senin mendatang," kata Johnny menambahkan.
Nasdem termasuk dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK) bersama delapan partai lainnya, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Golongan Karya (Golkar), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Perindo, PKPI dan PSI.
Kesembilan partai tersebut mengusung pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai calon presiden dan calon wakil presiden dalam Pemilihan Presiden 2019.
Baca juga: Hadapi tes kesehatan, Ma'ruf Amin tanpa persiapan khusus
Baca juga: KPK informasikan pelaporan kekayaan dua pasang capres/cawapres
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018