Saya memastikan bahwa Tim teknis Karantina Hewan Karantina Soekarno Hatta mengawal kesehatan dan keamanan kuda ini sesuai dengan persyaratan internasional, sebagaimana sudah ditegaskan oleh Menteri Pertanian
Jakarta (ANTARA News) - Badan Karantina Kementerian Pertanian menjamin kesehatan 17 ekor kuda untuk cabang olahraga Berkuda yang didatangkan dari Liege, Belgia, yang mendarat perdana di Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Sabtu.
Badan Karantina Pertanian pun langsung melakukan pengawasan untuk menjamin kesehatan dan keamanan kuda-kuda tersebut, mengingat Perhelatan Asian Games 2018 akan dimulai dalam sepekan mendatang.
"Saya memastikan bahwa Tim teknis Karantina Hewan Karantina Soekarno Hatta mengawal kesehatan dan keamanan kuda ini sesuai dengan persyaratan internasional, sebagaimana sudah ditegaskan oleh Menteri Pertanian," kata Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Badan Karantina Pertanian Agus Sunanto di Terminal Kargo Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten, Sabtu.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada 14 Juli lalu telah melakukan inspeksi ke Jakarta Internasional Equestrian Park Pulomas (JIEPP), dan meminta agar pengawasan dilakukan guna menjamin kuda-kuda yang akan berlaga di ajang Asian Games 2018 sehat serta sesuai dengan standar Zona Bebas Penyakit Kuda (EDFZ).
Sebanyak 17 ekor kuda yang datang kali ini langsung diangkut dengan pesawat khusus dari kota Liege, Belgia.
Agus menyatakan kuda-kuda tersebut merupakan kuda peserta Asian Games yang mewakili empat negara yakni Kyrgyztan, Uzbekiztan, Iran, dan Indonesia. Rencananya pada Selasa (14/8) mendatang akan tiba lagi sebanyak 38 ekor kuda asal Eropa dari 20 negara peserta.
Kedatangan 17 kuda ini merupakan kali kedua setelah kuda asal China telah lebih dulu datang ke Indonesia pada 29 Juli lalu. Kuda tersebut kini masih berada dalam masa karantina.
Agus menambahkan bahwa Badan Karantina Pertanian bertanggungjawab menjaga kesehatan kuda-kuda yang akan berlaga di cabang berkuda tersebut selama 24 jam.
Pengawasan dan pemantauan kesehatan kuda serta aktivitasnya tersebut dilakukan oleh tim dokter hewan yang bertugas di Karantina. Tim dokter hewan karantina ini memantau perkembangan kuda-kuda tersebut hingga layak dibawa ke arena pertandingan.
"Seluruh kuda Asian Games yang tiba di Indonesia diberi perlakuan desinfektan dan footmat. Footmat ini merupakan karpet berisi desinfektan sebagai anti mikroorganisme, sehingga kuda menapakan kakinya pertama kali dengan menginjak footmat sebagai tindakan biosekuriti," papar Agus.
Berbeda dengan kuda asal China yang harus melalui pemeriksaan di negara asal dan dikarantinakan terlebih dahulu di Instalasi Karantina Hewan (IKH), kuda asal Uni Eropa tidak perlu dilakukan pengamanan dengan dua kali proses seleksi.
Hal ini karena Uni Eropa memiliki kelebihan dengan sistem kesehatan yang sangat baik dan seleksi yang sangat ketat, atau sering disebut dengan istilah High Health Performance (HPP). Status kesehatan hewan asal Uni Eropa pun telah memenuhi standar EDFZ atau standar zona bebas penyakit kuda.
Berdasarkan ketentuan dan persyaratan karantina, terdapat tiga penyakit penting pada kuda yang perlu dipastikan statusnya sebelum diperbolehkan masuk ke arena Asian Games, yaitu Dourine, Glanders dan Equine Infectious Anemia (EIA).
Meskipun kuda asal Uni Eropa telah memenuhi standar EDFZ, sistem karantina untuk kuda pada lomba Equestrian ini harus tetap dilaksanakan.
"Sistem karantina untuk kuda lomba ini harus tetap dijalankan. Karena kuda-kuda tersebut harus dicek sesuai dengan identitasnya, tidak boleh keluar dari IKH termasuk venue yang juga ditetapkan sebagai IKH," tambah Agus.
Selain memastikan kesehatan dan keamanan, pengecekan identitas kuda-kuda atlet Asian Games dilakukan dengan menyesuaikan nomor microchip kuda dengan Health Certificate (HC) dan paspornya.
Paspor yang dimiliki kuda-kuda ini sama dengan data diri kuda yang ada di dalam sebuah microchip. Setiap kuda yang mengikuti pertandingan akan dipasangkan microchip di bawah kulit di daerah leher kuda.
Microchip berisi deretan angka atau kode khusus yang menandakan kuda tersebut dibaca dengan menggunakan reader khusus. Deretan angka atau kode khusus tersebut harus sama dengan yang tertera dalam paspor kuda.
Baca juga: Arena pacuan kuda Pulomas bebas dari penyakit
Baca juga: Qatar Airways jadi sponsor Asian Games, selain pesawat pasok kuda
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018