Tangerang (ANTARA News) - Lifter nasional andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan, memastikan berat badannya sudah ideal untuk ambil bagian dalam nomor 62 kg angkat besi Asian Games 2018.
Hal itu disampaikan Eko di sela-sela pengenalannya sebagai duta produk Bridgestone di ICE BSD City, Tangerang, Sabtu.
"Kalau untuk berat badan sendiri, sekarang sudah ideal di nomor itu," kata Eko.
Peraih medali perak nomor 62 kg Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu menjadi salah satu andalan bagi kontingen angkat besi Indonesia, yang dibebani target dua medali emas pada Asian Games 2018.
Eko sebelumnya sempat kelebihan bobot sekira 3 kg pada pengujung Juli 2018, serupa dengan sejawatnya, Sri Wahyuni Agustina, yang berat badannya berlebih 2 kg untuk turun di nomor 48 kg putri.
Selain melakukan latihan rutin untuk menjaga kebugaran jelang Asian Games 2018, Eko juga mengikuti porsi intensif untuk menyesuaikan berat badannya di kelas yang akan diikutinya.
Baca juga: Persiapan Asian Games Eko Yuli 85 persen
Baca juga: Hindari cedera, Eko Yuli jaga ritme latihan
Cabang olahraga angkat besi Asian Games 2018 akan dilangsungkan di Jakarta Convention Center, Senayan, mulai 20 Agustus dan Eko --peraih medali perak nomor 62 kg Olimpiade Rio de Janeiro-- akan berlaga pada Selasa (21/8).
Kendati masih mempersiapkan diri untuk menghadapi Asian Games 2018, Eko baru saja menjadi satu dari tig atlet Indonesia yang dipilih sebagai brand ambassador pabrikan ban asal Jepang, Bridgestone, untuk kampanye mereka sebagai sponsor resmi Olimpiade Tokyo 2020.
Selain Eko, pasangan ganda putra nomor wahid, Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo, juga didapuk mengampu peran yang sama dalam kampanye "Chase Your Dream" oleh Bridgestone.
"Ketiganya atlet muda yang masih sangat energetik dan berpotensi untuk mengejar mimpi hingga Olimpiade 2020 Tokyo nanti," kata Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Bridgestone Tire Indonesia, Yuichi Asaoka.
Baca juga: Timnas U-23 Indonesia manfaatkan sayap bongkar pertahanan Taiwan
Baca juga: Balap sepeda, jalur Pantura akan ditutup untuk lintasan
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018