Surabaya (ANTARA News) - Tabrakan antara Kapal Layar Motor (KLM) Nurahmad dan Kapal Motor (KM) Asian Friendship di Timur Laut perairan Ketapang, Sampang, Madura, pada 12 Agustus malam sekitar pukul 19.27 WIB, diduga akibat ketidakwaspadaan nahkoda salah satu atau kedua kapal tersebut. Kepala Seksi Kesyahbandaran Administratur Pelabuhan (Adpel) Tanjung Perak, Rocky Ahmad Suherman, di Surabaya, Senin, menyatakan, setiap nahkoda kapal harus memiliki pengetahuan standar pencegahan tabrakan kapal di laut, seperti tercantum dalam "International Maritime Organization" (IMO). Oleh karena itu, jika terjadi tabrakan, maka salah satu atau keduanya tidak waspada atau tidak memenuhi standar yang ditetapkan IMO. Akibat tabrakan itu, KLM Nurahmad yang berukuran kecil hancur dan tenggelam dengan lima ABK-nya (Anak Buah Kapal) masih hilang. KLM Nurahmad yang berangkat dari pelabuhan Gresik dengan tujuan belum diketahui. Sementara identitas korban yang selamat juga belum diketahui. Satu korban KLM Nurahmad diselamatkan KM Asien Frienship, sedangkan tiga lainnya oleh Kapal Umar Rahmad. Sementara itu, KM Asian Friendship merupakan kapal barang yang berangkat dari Papua tujuan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan jumlah awak belum diketahui. Kepala Kantor SAR Surabaya, Kolonel Trikora Hardjo yang juga Komandan Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda dalam kesempatan sebelumnya menyebutkan, pihaknya mendapat laporan dari Stasiun Radio Pantai Surabaya sekitar pukul 21.00 WIB kemudian dilaporkan ke Kepala Badan SAR Nasional, Panglima Koarmatim, KPLP, dan Kepala Polairud. Lanudal Juanda pagi ini (13/8) mengirimkan sebuah pesawat pengintai Nomad dan KRI Pulau Raas menuju ke koordinat 6 derajat 46 menit 50 detik Lintang Selatan dan 113 derajat 30 menit 92 Bujur Timur, sekitar lokasi kecelakaan. Namun, hingga kini belum menemukan korban yang hilang dalam tabrakan itu. Komandan Flight III Skuadron Udara 800 Lanudal Juanda, Kapten Ramdhan menambahkan, pesawat Nomad hanya menemukan KM Asian Friendship sedangkan lego jangkar di koordinat tersebut, namun belum menemukan puing-puing KLM Nurahmad maupun penumpang yang hilang.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007