Proses ikhtiar seluruh Indonesia ini mahaberat tidak bisa 'disambi-sambi'
Jakarta (ANTARA News) - Bakal Calon Wakil Presiden RI pendamping Prabowo Subianto, Sandiaga Salahuddin Uno tidak mau memanfaatkan fasilitas negara sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada pemilihan presiden mendatang.
Inilah salah satu alasannya dia mengirimkan surat pengunduran diri sebagai wakil gubernur kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada hari Jumat (10/8).
"Proses ikhtiar seluruh Indonesia ini mahaberat tidak bisa 'disambi-sambi', tidak bisa ambil cuti. Saya juga dari awal tidak ingin menggunakan fasilitas negara dalam berikhtiar," kata Sandiaga di Warakas, Jakarta Utara, Sabtu.
Dia berharap bisa memenangkan hati dan menghadirkan pemerintahan yang kuat, mengerakan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja "Jadi harus totalitas dalam ikhtiar itu," katanya.
Selain itu dia berikhtiar untuk menjadi orang nomor dua di Indonesia dengan prinsipnya harus "all out" dan tidak ingin "terkontaminasi".
"Saya tidak ingin yang dilakukan di DKI jadi terpolitisasi jadi "clean break", maka saya sudah selesai di DKI," katanya.
Bagi Sandi, kalau tidak berhenti maka tidak "fair". Masyarakat DKI tidak ada ketidakpastian dan terombang-ambing terutama selama delapan bulan ke depan.
"Saya sudah terhubung dengan kantor Jokowi dan memohon waktu karena adabnya memang begitu, karena saya dilantik oleh Jokowi maka pamit juga dan tinggal menunggu waktu presiden dapat menerima. Sebagai adab orang timur, sebagai anak buah Beliau, saya akan menghadap dan mohon izjin serta restu," kata Sandi.
Baca juga: Bakat politik Sandiaga dari kakeknya
Baca juga: Pendukung calon presiden diimbau tidak saling menjelekkan
Baca juga: Menteri Susi: Selamat untuk kedua pasangan calon
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018