Lombok Barat, (ANTARA News) - Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan bantuan 20 ton pakan ternak untuk menyelamatkan 2.107 ekor sapi terdampak gempa bumi berkekuatan 7 pada Skala Richter (SR) yang mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (5/8).

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) I Ketut Diarmita, di Lombok Barat, Jumat, menyebutkan sebanyak 20 ton pakan ternak tersebut terdiri atas 16 ton konsentrat dan 4 ton pucuk tebu.

"Kami sudah mendistribusikan bantuan pakan ternak tersebut kepada kelompok ternak di Kabupaten Lombok Timur, dan Lombok Utara, yang terdampak gempa paling parah," katanya.

Diarmita menyebutkan wilayah terdampak di Kabupaten Lombok Utara, berada di empat kecamatan, yaitu Tanjung, Pemenang, Gangga, Kayangan, sedangkan di Kabupaten Lombok Timur, berada di tiga kecamatan, yaitu Sembalun, Sambelia dan Pringgabaya.

Sebanyak 1.307 ekor sapi milik sembilan kelompok tani ternak (KTT) di Kabupaten Lombok Utara, yakni KTT Sri Datu dengan jumlah sapi sebanyak 295 ekor, KTT Mekar Sari sebanyak 142 ekor sapi, KTT Baru Sadar dan Pade Angen sebanyak 50 ekor sapi.

Selain itu, KTT Makmur Jaya dengan jumlah sapi sebanyak 50 ekor, KTT Pade Angen 300 ekor sapi, KTT Bina Karya 300 ekor sapi, KTT Maju Sejahtera 70 ekor sapi, KTT Tanjung Tilah 50 ekor sapi, dan KTT Telaga Gedong yang memelihara 50 ekor sapi.

Sementara di Lombok Timur, lanjut dia, dilaporkan terdapat dua KTT yang terdampak gempa dengan jumlah sapi sebanyak 800 ekor, yaitu KTT Ama Imron di Dusun Karya, Kecamatan Sembalun dengan jumlah ternak sapi sebanyak 700 ekor yang dipelihara 40 orang anggota.

Selain itu, KTT Dasan Kembar di Dusun Bilok Petung, Kecamatan sembalun, dengan jumlah ternak sapi 100 ekor milik 25 orang anggota.

"Sedangkan untuk wilayah terdampak lainnya masih akan terus kami data dan identifikasi," ujarnya.

Saat ini, kata Diarmita, persedian pakan yang tersedia di Posko Satgas PKH Peduli Gempa Lombok sebanyak 80 ton konsentrat dan 125 ton pucuk tebu.

Bantuan pakan akan terus dilakukan kepada kelompok ternak yang teridentifikasi terdampak gempa bumi.

Lebih lanjut, ia menambahkan untuk mempercepat penerimaan bantuan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, menginstruksikan Ditjen PKH untuk membentuk Tim Aksi Peduli Gempa yang sudah bertugas sejak 5 Agustus 2018.

Tim tersebut terdiri atas Ditjen PKH (pusat dan UPT), Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bali, dinas kabupaten yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan.

"Tim khusus ini saya tugaskan untuk membantu warga korban gempa, terutama membawa perlengkapan termasuk bantuan pakan, vaksin, obat-obatan dan pelayanan kesehatan serta teknis lainnya agar ternak warga tetap selamat dan sehat," kata Diarmita menyampaikan amanat Mentan Amran Sulaiman.

Baca juga: Jagung Bima 20 diminati peternak sapi eksotik di Lombok Timur

Pewarta: Awaludin
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2018