Lombok Utara, (ANTARA News) - Warga Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, yang berada dekat dengan episentrum guncangan gempa, menduga masih banyak korban yang terjebak dalam reruntuhan rumah.
"Ada teman saya, rumahnya itu ambruk sampai masuk dalam retakan tanah, sampai sekarang masih terjebak di sana," kata Johri, warga Desa Anyar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, saat ditemui Antara di Lombok Utara, Jumat.
Rekannya itu, jelasnya, tinggal di Dusun Tampes, Desa Selengan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, sekitar 10 kilometer ke arah Selatan dari Puskesmas Bayan.
Lokasi rumahnya berada sekitar 15 kilometer dari bibir Sungai Tampes. Namun di antara rumah dengan bibir sungai, lanjutnya, kini terdapat retakan tanah yang dalam disebabkan gempa berkekuatan 7 Skala Richter pada Minggu (5/8) malam.
"Saya lihat ada dua rumah yang ambruk masuk ke dalam retakan, salah satunya rumah teman saya itu. Sudah ada upaya evakuasi, pakai alat berat juga, tapi sampai sekarang belum bisa keluar, mereka itu sekeluarga," ucapnya.
Dari pengamatan Antara di lapangan, sepanjang ruas jalan provinsi dari jalur Barat Pulau Lombok, masuk ke Kabupaten Lombok Utara, terlihat runtuhan bangunan yang masih berserakan.
Memang ada beberapa titik runtuhan bangunan yang menjulur ke ruas jalan telah dibersihkan. Namun sepanjang jalan utama masih tercium aroma bangkai yang berasal dari runtuhan bangunan.
"Itu pak makanya, dipinggir jalan saja bapak bisa cium, apalagi yang ke dalam kampung, naik ke atas lagi, banyak yang belum dicari dalam runtuhan," kata Ahmad.
Baca juga: PUPR tambah alat berat untuk evakuasi korban gempa di Lombok
Baca juga: Presiden-Wapres shalat gaib untuk korban gempa NTB
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018