Dengan melihat komposisi di atas, jelas tidak akan ada perdebatan dualisme Islam seperti menjelang masa-masa penutupan pendaftaran kemarin
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat Politik Madjid Politika Yandi Hermawandi memperkirakan Pemilihan Presiden 2019 akan berjalan lebih adem atau tenang dibanding sebelumnya.
Hal ini karena melihat komposisi calon wakil presiden dari kedua belah kubu yang akan berkompetisi dalam hajatan lima tahunan tersebut, katanya di Jakarta, Jumat.
Presiden Joko Widodo telah memilih Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presidennnya. Sedangkan Prabowo Subianto memilih Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga pengusaha Sandiaga Uno.
"Dengan melihat komposisi di atas, jelas tidak akan ada perdebatan dualisme Islam seperti menjelang masa-masa penutupan pendaftaran kemarin. Tarik ulur antara ulama GNPF pendukung Prabowo dengan ulama NU di pihak Jokowi," katanya.
Menurut dia, faktor keulamaan dari KH Ma'ruf Amin yang merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia juga turut menjadi pendingin situasi karena ulama disegani oleh masyarakat.
Selain itu, dia mengatakan, pilihan Prabowo untuk tidak menggandeng ulama lainnya sebagai cawapresnya juga turut mendukung tidak terjadinya perpecahan di kalangan Islam.
Sebab, apabila Prabowo juga memilih calon wakil presiden dari kalangan ulama, hal ini justru akan memicu semakin panasnya suasana dan memecah kalangan Islam.
"Perdebatan mengenai perbedaan praktik keislaman yang selama ini ada akan semakin tajam. Selama ini 'kan bersifat laten jika berada di panggung politik," katanya.
Baca juga: Hadapi tes kesehatan, Ma'ruf Amin tanpa persiapan khusus
Baca juga: Airlangga: Ma'ruf Amin dekat dengan Golkar
Baca juga: Pemeriksaan kesehatan Jokowi dilakukan Minggu, Prabowo Senin
Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018