Inflasi menjadi salah satu sinyal bagi perekonomian AS ke depannya, kondisi itu membuat pelaku pasar cenderung mengakumulasi aset berdenominasi dolar AS

Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore bergerak melemah sebesar 41 poin menjadi Rp14.473 dibanding sebelumnya Rp14.432 per dolar AS.

Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa nilai tukar rupiah kembali mengalami tekanan terhadap dolar AS seiring antisipasi pasar terhadap data inflasi Amerika Serikat.

"Inflasi menjadi salah satu sinyal bagi perekonomian AS ke depannya, kondisi itu membuat pelaku pasar cenderung mengakumulasi aset berdenominasi dolar AS," katanya.

Ia menambahkan data inflasi juga menjadi perhatian pasar karena dapat memberi sinyal bagi The Fed dalam menentukan kebijakan moneternya.

Terkait sentimen politik, Lukman Leong menilai pelaku pasar uang menanggapi netral sehingga depresiasi yang terjadi saat ini memfaktorkan sentimen eksternal.

"Respon pasr masih netral seraya menunggu rancangan ekonomi dari masing-masing pasangan capres," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (10/8), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp14.437 dibanding sebelumnya (9/8) di posisi Rp14.422 per dolar AS.

Baca juga: Perang dagang AS-China masih pengaruhi pelemahan rupiah pagi
Baca juga: Kadin tak terkejut pelemahan rupiah

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018