Tangerang (ANTARA News) - Setelah sempat terhenti hampir satu tahun, pelaksanaan proyek Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang menjadi ruas jalan alternatif antara Serpong - Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, kembali dilanjutkan. "Pembangunan jalan tersebut untuk memaksimalkan akses jalan antara Serpong-Tigaraksa melalui jalur selatan, sebab jalur yang sudah ada saat ini sangat padat," kata Kabid Perencanaan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Tangerang, Akip Syamsudin saat meninjau proyek JLS di Tangerang, Minggu. Menurut Syamsudin, saat ini akses jalan Serpong - Tigaraksa hanya mengandalkan jalan tol Tangerang - Merak dan Jalan Raya Serang kawasan perindustrian. Hal tersebut menjadi permasalahan bagi pengguna kendaraan roda empat maupun roda dua karena akses jalan tersebut yang sangat rawan terjadi kecelakaan dan dijangkau dengan waktu yang lama. Awalnya pengerjaan proyek JLS tersebut pernah dilaksanakan pada tahap pertama sekitar tahun 2005 hingga 2006 lalu yang menghabiskan dana sebesar Rp54 miliar dari APBD 2004-2005. Karena terganjal sejumlah permasalahan, termasuk izin pembebasan lahan rumah warga, maka pengerjaan proyek JLS sempat terhenti sambil menunggu penyelesaian masalahnya. Dikatakan Syamsudin, setelah permasalahan yang timbul selesai, proyek JLS tahap kedua kembali dilanjutkan dengan dana sebesar Rp26 miliar dari APBD Tahun 2007. Syamsudin menuturkan, realisasi pembangunan JLS memiliki panjang 31,610 Km dengan lebar badan jalan sekitar tujuh meter serta bahu jalan mencapai empat meter kiri-kanan. Pembangunan JLS diawali dari Kelurahan Muncul, Kecamatan Cisoka, hingga Kecamatan Tigaraksa, menjadi lokasi pusat Pemerintah (Puspem) Kabupaten Tangerang dan melintasi sekitar enam kecamatan. "Sementara titik persimpangan jalannya ada sekitar sembilan titik," ujar Syamsudin.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007