New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor mempertimbangkan beberapa laporan ekonomi positif dari Amerika Serikat.
Dalam pekan yang berakhir 4 Agustus 2018, menurut Xinhua, angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran yang disesuaikan secara musiman turun 6.000 dari tingkat direvisi minggu sebelumnya menjadi 213.000, di bawah konsensus pasar, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Kamis (9/8).
Rata-rata pergerakan empat minggu mencapai 214.250, turun 500 dari rata-rata direvisi minggu sebelumnya.
Dalam laporan terpisah, departemen mengumumkan bahwa Indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir tidak berubah pada Juli, disesuaikan secara musiman, meleset dari perkiraan pasar yang naik 0,3 persen.
"Mengingat pelemahan mengejutkan baik di PPI utama dan PPI tanpa makanan dan energi adalah karena penurunan besar-besaran dalam harga-harga perdagangan hanya membalikkan setengah keuntungan besar-besaran dalam dua bulan sebelumnya, ini bukan berita baik pada inflasi mendatang," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial, dalam sebuah catatan.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,47 persen menjadi 95,505 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1541 dolar AS dari 1,1618 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2845 dolar AS dari 1,2892 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia merosot ke 0,7384 dolar AS dari 0,7438 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,02 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,97 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9930 franc Swiss dari 0,9929 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3037 dolar Kanada dari 1,3010 dolar Kanada.
Baca juga: Dolar melemah di tengah konflik perdagangan AS-China
Baca juga: Rupiah lesu di tengah sinyal inflasi AS
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018