Jakarta (Antara) - Politisi Gerindra Habiburokhman mengatakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto telah meminta ijin, atau dalam bahasa Jawa menyampaikan "kulonuwun" kepada Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, untuk mendeklarasikan diri bersama Sandiaga Uno sebagai Capres-Cawapres 2019.
Baca juga: Resmi, Prabowo berpasangan dengan Sandiaga
"Pak Prabowo itu tadi sudah 'kulonuwun' ke Pak SBY, beliau menyampaikan bahwa inilah yang maksimal yang bisa kita lakukan," ujar Habiburokhman di kediaman Prabowo kawasan Kertanegara, Jakarta, Jumat dini hari.
Habiburokhman menyebutkan Gerindra, PKS dan PAN masih berharap hingga sebelum pendaftaran Jumat siang nanti, Partai Demokrat akan memutuskan bergabung dengan koalisi.
Baca juga: Gerindra butuh kesepahaman detail dengan Demokrat
"Yang jelas kita masih berharap sampai besok pendaftaran, teman-teman Partai Demokrat bisa bergabung, karena rasa kebangsaan, soal kenegaraan, dan teman-teman Partai Demokrat sama perlu ganti Presiden," jelas Habiburokhman.
Saat ini hanya Demokrat satu-satunya partai yang belum menentukan dukungan capres-cawapres. Berdasarkan ketentuan Presidential Threshold atau ambang batas pencalonan Presiden, Demokrat membutuhkan koalisi untuk dapat mencalonkan capres-cawapres.
Baca juga: PKS-Demokrat sepakat perkuat koalisi
Sesuai Undang-Undang Pemilu, Habiburokhman menuturkan partai politik yang tidak mengusung capres berpotensi mendapat hukuman administrasi tidak bisa mengikuti pemilu berikutnya baik Pemilu Legislatif maupun Pilpres.
Pada Jumat dini hari, Prabowo Subianto telah mendeklarasikan diri maju sebagai capres 2019 dengan didampingi Sandiaga Uno sebagai cawapresnya. Keduanya mendapat dukungan tiga partai politik yakni Gerindra, PKS dan PAN.
Baca juga: Zulkifli: cita-cita perjuangan PAN sama dengan PKS dan Gerindra
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2018