Dili (ANTARA News)- Polisi PBB di Timor Leste menahan 34 oang menyusul aksi kekerasan di kawasan timur negara itu dalam beberapa hari belakangan ini, kata seorang jurubicara, Minggu. Di Baucau, timur Dili, 21 orang ditahan dan dituduh menimbulkan gangguan terhadap masyarakat termasuk memblokir jalan-jalan, melempar batu dan membakar ban, kata jurubicara Misi Terpadu PBB di Timor Leste (UNMIT) Alison Cooper, sebagaimana dilaporkan AFP. Dua lainnya juga ditahan di kota yang sama dan dituduh membuat senjata rakitan, kata Cooper dalam sebuah pernyataan pers. Di Quelicai, sembilan orang ditahan karena membawa senjata-senjata ilegal sehubungan dengan peran mereka dalam serangan terhadap satu konvoi PBB. Dua orang lainnya ditahan karena membakar rumah-rumah di Quelicai. Semua 34 kasus ditangani Kantor Kejaksaan Timor Leste, kata Cooper. "Situasi di Bacau dan Dili tenang dalam beberapa hari belakangan ini, katanya seraya menambahkan polisi PBB, polisi nasional Timor Leste, pasukan stabiliasi internasional yang dipimpin Australia dan angkatan bersenjata Timor Leste, terus melakukan penjagaan di seluruh negara itu untuk menegakkan hukum dan peraturan. Aksi kekerasan itu menyusul pengumuman pekan lalu tentang pengangkatan mantan presiden dan pemimpin perlawanan Xanana Gusmao sebagai perdana meteri baru negara itu, yang membuat kesal para pendukung partai Fretilin yang meraih suara terbanyak dalam pemilihan parlemen 30 Juni. Polisi dan pasukan asing telah digelar di Timor Leste sejak tahun lalu akibat pecahnya kerusuhan April dan Mei tahun itu. Faksi-faksi dalam tubuh militer dan polisi terlibat bentrokan di jalan-jalan ibukota Dili yang menewaskan 37 orang dan memaksa 150.000 orang meninggalkan rumah mereka. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007