Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengungkapkan tiga alasan pemilihan Kiai Haji Ma`ruf Amin sebagai Calon Wakil Presiden berpasangan dengan Joko Widodo.
"Seperti yang sudah berkali-kali disampaikan bahwa Republik ini dibangun di atas pelangi nasionalisme dan religiusitas, jadi sejak dari Bung Karno dan Bung Hatta, Megawati dan Pak Hamzah Haz, SBY-JK, dan sekarang Jokowi-JK selalu merefleksikan nasionalis religius ini jadi ini yang menjadi bahan pertimbangan kenapa memilih Kiai Ma`ruf Amin dijatuhkan," kata Romahurmuziy, di Restoran Plataran Jakarta, Kamis.
Jokowi memutuskan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Prof Dr KH Ma`ruf Amin sebagai Cawapres untuk Pemilihan Presiden 2019-2024.
"Kedua, keterpecahan dan keterbelahan masyarakat kita karena kontestasi mulai Pilpres 2014 dan tiga pilkada serentak terutama Pilkada DKI menuju isu berbasis SARA, kami pimpinan parpol berdiskusi dengan Presiden mencari figur yang merefleksikan religiusitas dan bisa meredam kebencian-kebencian di media sosial," kata Romahurmuziy.
Sedangkan alasan ketiga menurut Romahurmuziy adalah karena pengalaman politik dan ekonomi KH Ma`ruf Amin.
"Ketiga kami pertimbangkan aneka jabatan publik seperti yang sudah saya twitkan 2 hari lalu ada nama M yang sejak reformasi sudah jadi anggota DPRD Fraksi PPP DKI Jakarta, pernah menjadi anggota DPR Fraksi PKB, menjadi Wantimpres, beliau pemimpin tertinggi ormas Islam terbesar di Indonesia dan dunia yaitu Nahdlatul Ulama karena beliau Rais Aam dan juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia yang beranggotakan 37 ormas Islam dan dengan pengalaman yang segitu banyak dan luas," kata Romahurmuziy.
Dengan spektrum yang pernah digeluti, menurut Romahurmuziy, KH Ma`ruf adalah seorang yang sangat paham dengan ekonomi karena menjadi anggota Dewan Pengarah Majelis Ekonomi Syariah Indonesia dan Dewan Ekonomi Syariah Nasional.
"Sehingga dengan demikian pengetahuan beliau dinilai cukup paripurna ini yang kemudian akhirnya kita lihat secara politik beliau juga mewarnai seluruh spektrum politik yang ada di koalisi karena tentu spektrum politik itu juga ada spektrum politik nasionalis ada spektrum politik religius di mana Kiai Ma`ruf Amin merupakan titik temu itu yang berkali-kali saya tegaskan," kata Romahurmuziy.
Dalam deklarasi capres-cawapres di Restoran Plataran tersebut, KH Ma`ruf Amin tidak hadir.
Setelah deklarasi tersebut, Jokowi pun kembali ke Istana Merdeka Jakarta.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018