Data itu masih akan terus bertambah mengingat tim pencarian dan pertolongan masih menemukan korban di reruntuhan bangunan dan masih diidentifikasi,

Pekanbaru, Riau, (ANTARA News) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hingga Kamis pukul 17.00 WIB korban Lombok, Nusa Tenggara Barat(NTB) telah terverifikasi 259 orang.

"Data itu masih akan terus bertambah mengingat tim pencarian dan pertolongan masih menemukan korban di reruntuhan bangunan dan masih diidentifikasi," kata Sutopo melalui pesan tertulis yang diterima di Pekanbaru, Kamis.

Dia mengatakan, diduga masih ada korban yang berada di reruntuhan bangunan yang belum dievakuasi. Ada juga laporan dari aparat desa yang menyatakan terdapat korban meninggal di wilayahnya yang sudah dimakamkan, tetapi belum didata dan dilaporkan.

Selain korban meninggal, 1.033 orang dilaporkan mengalami luka berat dan masih dirawat nginap di rumah sakit dan puskesmas. Jumlah pengungsi 270.168 orang yang tersebar di banyak tempat.

"Jumlah pengungsi juga sementara karena belum semua terdata baik," ujarnya.

Sementara itu, kerusakan fisik sementara meliputi 67.857 unit rumah rusak, 468 sekolah rusak, enam jembatan rusak, tiga rumah sakit rusak, 10 puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 unit mushola rusak, dan 20 unit perkantoran rusak.

Gempa di Lombok Timur dengan kekuatan 7 Skala Richter terjadi pada Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB pada kedalaman 15 kilometer dengan pusat gempa di darat 18 kilometer Barat Laut Lombok Timur.

Sebelumnya, gempa juga terjadi di wilayah tersebut juga terjadi gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter pada Minggu (29/7) pukul 05.47 WIB.

Gempa-gempa susulan masih terus terjadi di wilayah tersebut sehingga masyarakat diimbau mewaspadai bangunan roboh.*

Baca juga: Data resmi korban gempa Lombok dari BNPB

Baca juga: BNPB gandeng Dukcapil untuk akurasi data korban

Baca juga: Kostrad lakukan operasi persalinan korban gempa

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018