Denpasar, (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat Real Estat Indonesia (REI) menyebutkan Bali akan menjadi tuan rumah pertemuan para pengembang perumahan dunia yang dijadwalkan berlangsung di Nusa Dua, Kabupaten Badung, 6 Desember 2018.
"Ini merupakan perhelatan cukup besar dan akan mengharumkan nama Indonesia karena semakin diperhitungkan di real estat dunia," kata Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, pertemuan para pengusaha properti itu akan membahas sejumlah isu utama yakni perumahan rakyat atau rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan investasi pengembangan pariwisata.
Isu lainnya yang akan dibahas yakni upaya mendorong kerja sama melalui forum bisnis investor utama di antaranya dari Jepang, Korea Selatan dan Hong Kong.
"Tiga negara itu yang lagi agresif tetapi secara perorangan sudah ada seperti dari Dubai dan Yunani," katanya.
Soelaeman menambahkan tiga topik tersebut sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong perekonomian negara, pariwisata dan perumahan rakyat.
Ia menuturkan bahwa Indonesia merupakan satu-satunya negara dari anggota Federasi Real Estat Internasional yang melibatkan kalangan swasta dalam pembangunan rumah rakyat, tidak seperti negara lainnya yang sepenuhnya dikerjakan pemerintah.
"Untuk itu mereka ingin tahu konsep di Indonesia seperti apa. Kami ingin bicara kepada dunia sehingga mereka bisa membantu untuk mempercepat realisasi rumah rakyat di Indonesia," katanya.
Pertemuan bertajuk "Global Business Summit" itu, kata dia, akan menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya digelar di luar Eropa yang selama ini forum pengembang itu hanya dilaksanakan di negara-negara di kawasan benua biru itu.
Rencanya pertemuan tersebut akan dihadiri sekitar 1.800 pengusaha properti, 600 orang di antaranya merupakan pengembang dari 72 negara.
Federasi Real Estat Internasional (FIABCI) terbagi dalam empat regional yakni Amerika, Eropa, Afrika dan Timur Tengah dan Asia Pasifik yang biasanya mengagendakan dua kali pertemuan yakni kongres untuk memilih pengurus dan forum bisnis pada Desember 2018 di Bali.
"Sebelum pertemuan forum dunia itu akan diawali rapar kerja daerah pada 3 Desember kemudian dilanjutkan rapat kerja nasional REI pada 5 Desember 2018," ucap Soelaeman yang juga Presiden FIABCI Asia Pasifik itu.
Baca juga: REI apresiasi langkah BI relaksasi ketentuan LTV
Baca juga: REI harapkan pengesahan RUU Pertanahan
Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2018