Jakarta (ANTARA news) - Peraih Nobel Perdamaian 2006, M. Yunus, menegaskan bahwa pemerintah menjadi pihak yang harus bertanggungjawab, jika lembaga keuangan mikro tidak dapat bekerja optimal. Hal tersebut disampaikan oleh ekonom kerakyatan dari Bangladesh itu saat memberikan kuliah publik mengenai Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro (microfinance institutions) di Jakarta, pekan ini. "Pemerintah sebuah negara yang ditanyakan kenapa sebuah lembaga keuangan mikro tidak bekerja. Saya tentu tidak dapat menjawab jika ditanya kenapa lembaga keuangan mikro disini belum menghasilkan sesuatu secara optimal," ujar dia. Dia mengatakan, senang dapat memberikan asistensi jika diminta, dan sudah menjadi kehendaknya untuk dapat membantu kaum miskin dimanapun. "Tidak ada alasan untuk tidak membantu masyarakat miskin di dunia," ujar Yunus. Menurut dia, tidak ada yang salah dari kaum miskin. Mereka hanya membutuhkan dana untuk dapat memperbaiki hidupnya. Dalam kuliah umum yang diberikan peraih Nobel Perdamaian yang juga dihadiri oleh Menteri Pertanian Anton Apriantono serta para pejabat Eselon I dan karyawan lainnya, Muhammad Yunus sempat mengatakan bahwa lembaga keuangan independen, berbeda dengan bank konvensional, sangat diperlukan untuk membantu usaha mikro. Peran pemerintah tetap diperlukan, karena regulasi yang tepat dapat membantu terbentuknya lembaga keuangan independen tersebut, ujar dia. Namun demikian, dia mengatakan, pemerintah tidak dapat disalahkan karena tidak berjalannya pengembangan lembaga keuangan mikro yang sudah ada, karena apa yang dilakukan pemerintah tidak lepas dari kepentingan politik. Oleh karena itu, menurut dia, adanya lembaga keuangan independen yang dapat memberikan kredit tanpa jaminan kepada kaum miskin dapat membantu menggerakkan usaha mikro. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007