Jakarta, (ANTARA News) - BPTP Balitbangtan Jawa Timur telah membuktikan terobosan teknologi budi daya padi larikan gogo (Largo) super terbukti dapat menaikkan produktifitas padi di lahan kering.

Dalam siaran pers yang diterima Antara Jakarta, Kamis (9/8) hasil penelitian BPTP Balitbangtan Jawa Timur terhadap budi daya padi Largo Super di lahan kering yang dicoba di Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur menunjukkan produktifitas yang meningkat.

Budidaya Padi Largo Super merupakan cara tanam larikan legowo (40 cm x 20 cm x 10 cm) dengan menggunakan varietas Inpago 10, pemupukan anorganik dan organik menggunakan biodekomposer M-Dec dan pupuk hayati Agrimeth.

Penanaman padi Largo Super secara monokultur diperoleh hasil 8,56 t/ha GKP, sedangkan padi Largo Super tumpangsari dengan jagung varietas HJ 21 diperoleh hasil 8,15 t/ha GKP dan 2,09 t/ha pipilan kering atau setara gabah 9,89 t/ha GKP. Sebagai pembanding adalah padi gogo monokultur tanam biasa menggunakan varietas sama (Inpago 10) diperoleh hasil 6,02 t/ha GKP.

Dengan demikian terdapat kenaikan 2,54 t/ha setara GKP untuk padi Largo Super dan 3,87 t/ha setara GKP untuk tumpangsari padi Largo Super dengan jagung dibandingkan padi gogo monokultur.
Baca juga: Padi Larikan Gogo Super inovasi untuk lahan kering
Baca juga: Largo Super tingkatkan produktivitas padi 100 persen

Pewarta: Jaka Sugianta
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018