fintech jangan justru mengikis human resources, mekanisasi dan sebagainya. Dengan teknologi revolusi industri tanpa putus jangan sampai kita menciptakan penggangguran

Manado, (ANTARA News) - Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw berharap financial technology (fintech) mampu meningkatkan literasi keuangan di daerah tersebut.

"Saya mengajak semua pihak untuk terus mensosialisasikan dan selalu memperbaharui setiap informasi mengenai fintech kepada masyarakat," kata Steven dalam fintech day 2018 di Manado, Rabu.

Dia menjelaskan belum semua orang tahu tentang fintech, karena itu perlu sosialisasi lebih lanjut.

"Mari sama-sama kita hadapi ini dengan mengupdate terus pemahaman tentang revolusi industri generasi ke empat ini, tentang fintech. Kita tidak boleh ketinggalan dengan bangsa-bangsa lain," kata Steven.

Kemudian Wagub juga menekankan agar fintech memperhatikan aspek sumber daya manusia.

"Pesan saya yang kedua, p," jelasnya.

Dia berpesan agar fintech memiliki sistem yang berbeda dengan jasa pembiayaan konvensional.

"Fintech perlu pendampingan. Saya setuju UMKM di bank-bank pemerintah pendampingannya bagus, memperhatikan segi humanisme, tidak pakai debt collector. Bisa dengan membuat sistem yang sederhana namun memberi efek jera," pesan Wagub.

Fintech Days merupakan ajang sosialisasi dan edukasi mengenai layanan perusahaan fintech di sektor peer to peer lending yang telah terdaftar di OJK. Upaya mengenalkan produk dan layanan industri fintech pada masyarakat ini sebagai bagian dari usaha bersama antara pemerintah, regulator, dan pelaku industri dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.

Hal ini tertuang dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi.

Industri LPMUBTI atau Fintech Peer-to-Peer (P2P) Lending dapat tumbuh dan menjadi alternatif sumber pembiayaan baru bagi masyarakat.
Baca juga: BI: Buat regulasi cegah fintech jadi shadow banking
Baca juga: Akademisi: bisnis fintech syariah makin berkembang

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018