Jakarta (ANTARA News) - Kementerian dan lembaga pemerintah bahu-membahu menangani dampak gempa berkekuatan 7,0 Skala Richter yang pada Minggu malam (5/8) mengguncang wilayah Lombok di Nusa Tenggara Barat.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan 21 ton bantuan logistik dan peralatan menggunakan pesawat kargo khusus untuk korban gempa di Lombok serta intensif mendampingi penanganan darurat dan menyiapkan dana tanggap darurat menurut Kepala Pusat Data Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Rabu.

"BNPB bersama BPBD, TNI, Polri, Basarnas, Kementerian PU Pera, Kemkes, Kemsos, dan kementerian serta lembaga lainnya terus melakukan penanganan darurat," katanya.

TNI membuka posko di Gedung Suma 4, VIP Room Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, untuk memfasilitasi penyaluran bantuan bagi korban gempa.

Selain itu, TNI mengirim 387 prajurit ke lokasi bencana dan mengerahkan tiga kapal perang untuk mendukung penanganan dampak bencana.

Sementara Polri memberangkatkan empat satuan setingkat kompi (SSK) yang mencakup sekitar 400 orang, lima tim kesehatan (60 orang) dan dua helikopter. Polri juga mengamankan aset-aset negara di sana.

"Polri juga mengirimkan 25 psikolog ke pengungsian untuk memberikan terapi trauma healing terhadap korban bencana gempa bumi," kata Sutopo.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berencana membuat sumur bor di lokasi pengungsian untuk memenuhi kebutuhan air serta mengirim 16 hidran umum dengan kapasitas 2.000 Liter, 30 hidran umum kapasitas 1.000 liter, dan 26 toilet umum.

Kementerian Komunikasi dan Informatika turut membantu menyediakan jaringan komunikasi alternatif dengan tambahan akses internet melalui jaringan VSAT portabel dengan kapasitas 1 Mb untuk kebutuhan penanganan bencana.

Kementerian Kesehatan mengerahkan 87 tenaga kesehatan dari pusat dan daerah, mengirimkan dua ton makanan untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang meliputi 1,5 ton PMT Balita dan 0,5 ton PMT ibu hamil, serta mengirimkan 3,5 ton obat-obatan.

Kementerian Sosial memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia Rp15 juta rupiah per orang dan korban luka Rp2,5 juta per orang. Total bantuan kementerian untuk korban gempa senilai Rp3,1 miliar yang terdiri atas bantuan logistik, santunan ahli waris tahap dua untuk 109 orang, dan 3.000 paket sembako.

Kementerian Pariwisata mengaktivasi Tim Crisis Center untuk memantau perkembangan situasi terkini di Lombok dan Bali.

Kementerian Pertanian menyalurkan bantuan Rp10 miliar dan mengirimkan 100 orang anggota tim khusus untuk membantu korban gempa mengurus ternak.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menurunkan tim untuk pendataan dan mobilisasi tenda kelas darurat dari LPMP provinsi lain, melakukan penanganan psikososial anak dan menyalurkan bantuan belajar siswa.

Basarnas mengerahkan 430 personel, dua kapal, dua helikopter, peralatan, mobil taktis, dan alat komunikasi..

Di samping itu, Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Basarnas mengevakuasi warga negara asing dari daerah bencana, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menurunkan tim untuk menolong korban gempa Lombok.

Baca juga: Korban jiwa akibat gempa Lombok tambah menjadi 131
Baca juga: BNPB: pemerintah masih bisa tangani dampak gempa Lombok

Pewarta: Indriani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018