Banda Aceh (ANTARA News) - Mahasiswa Aceh mengimbau seluruh elemen masyarakat di provinsi itu bersatu menjaga perdamaian yang sudah berlangsung selama dua tahun sejak ditandatanganinya naskah kesepahaman (MoU) damai antara Pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki, 15 Agustus 2005. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, Masriadi Sambo, di Lhokseumawe, Sabtu, mengatakan, perdamaian Aceh yang kini sudah berjalan baik patut untuk dipertahankan dan dijaga oleh seluruh masyarakat. "Bukan hanya pemerintah, parpol atau elit politik yang berhak menjaga perdamaian Aceh. Seluruh masyarakat sipil, juga, harus menjaga perdamaian ini," katanya. BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh sejak tahun lalu, telah terlibat aktif dalam upaya untuk memberikan pemahaman perdamaian terhadap masyarakat di Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Berbagai agenda kegiatan yang dilakukan oleh lembaga mahasiswa tersebut, seluruhnya mengacu untuk membentuk karakter mahasiswa dan masyarakat yang cinta akan perdamaian. "Kita terus berupaya untuk membentuk pemahaman dan karakter mahasiswa dan masyarakat yang antikekerasan serta cinta perdamaian. Kita sudah merasakan damai ini dua tahun. Haruskah kita rusuh? Tentu tidak," sambungnya. Masriadi menambahkan, ancaman terhadap perdamaian di Aceh terus terjadi. "Semua hal dapat menjadi ancaman. Ancaman misalnya dapat datang dari masyarakat sipil atau orang-orang yang memang tidak menginginkan Aceh damai selamanya," katanya. Aksi kriminalitas yang marak terjadi akhir-akhir ini di Aceh juga merupakan indikasi awal tercorengnya perdamaian yang di tandatangani di Helsinki Finlandia itu. Untuk itu, semua elemen masyarakat ikut membantu aparat keamanan untuk memberantas kejahatan tersebut, katanya. Selain itu, perlu adanya kampanye dua tahun perdamaian Aceh dengan cara memasang spanduk perdamaian di sejumlah titik dalam Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara. Pada 15 Agustus 2007, seluruh aktivis kampus di Fakultas Sosial dan Politik pertama di Aceh itu akan membagikan stiker perdamaian ke sejumlah pengguna jalan dalam kampus.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007