Pekanbaru (ANTARA News) - Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni mengakui bahwa para mahasiswa Indonesia yang berhasil menyelesaikan studi dan memperoleh gelar di Arab Saudi enggan kembali ke tanah air. Ada sekitar 6 ribuan mahasiswa Indonesia belajar di Arab Saudi. Sekitar 300 orang sudah berhasil jadi sarjana, termasuk S-2, kata Maftuh, usai meninjau Pondok Pesantren (Pontren) Iptek Riau, di Kabupaten Kampar, Sabtu (11/8). "Mereka enggan pulang. Penyebabnya, khawatir jadi pengangguran di tanah air," ujar Maftuh, seraya menyayangkan bahwa sebetulnya hal itu tak boleh terjadi karena masih banyak Pontren di tanah air membutuhkan sarjana dari Saudi Arabia sebagai tenaga pengajar. Menteri sendiri mengaku bahwa untuk memberi jaminan agar para sarjana lulusan dari Arab Saudi tak nganggur di tanah air harus dicarikan jalan keluarnya. Namun hal itu bukanlah hal mudah karena gaji di tanah air tak sebaik di Arab Saudi. Untuk jangka pendek, ia tengah berupaya agar lulusan dari Arab Saudi itu dapat diangkat sebagai pegawai negeri. Namun, lagi-lagi pemerintah mengalami keterbatasan. Pihak Depag tengah mengupayakan dalam waktu dekat ini sekitar 57 sarjana dari Arab Saudi dapat dipekerjakan di tanah air. Harapannya, mereka bisa mengabdi di negeri sendiri, katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007