Kota Gaza (ANTARA News) - Lebih dari 20 orang Palestina di Jalur Gaza cedera Jumat, dalam kerusuhan yang berkecamuk ketika pasukan Hamas menangkap 20 anggota dan pendukung faksi saingannya, Fatah, dalam salah satu aksi pembersihan terbesar Hamas sejak Gerakan Perlawanan Islam itu menguasai jalur pantai tersebut. Jurubicara Hamas dan Fatah mengatakan sedikitnya empat anggota senior Fatah dijebloskan ke dalam penjara di kota kecil Beit Hanoun di bagian utara wilayah itu. "Empat anggota Fatah ditangkap bukan karena siapa mereka, tapi karena melanggar keamanan umum," kata Saber Khalifa, jurubicara Pasukan Pelaksana Hamas tanpa memberi perincian seperti dikutip Reuters. Ia menyatakan orang-orang itu sedang diinterogasi. Warga Beit Hanoun mengatakan pasukan Hamas melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan anggota keluarga orang-orang yang ditahan, kebanyakan perempuan --yang menentang penangkapan itu di dekat satu pos Pasukan Pelaksana. Stasiun televisi juga menayangkan gambar anggota Hamas menyerbu beberapa pesta perkawinan di dekat daerah tersebut. Penduduk melempari mereka dengan batu sedangkan pasukan keamanan melepaskan tembakan balasan ke udara. Lebih dari 20 orang cedera dalam pertempuran itu, termasuk satu orang yang menderita luka tembak, kata beberapa saksi mata. Satu sumber Fatah menyatakan pasukan Hamas juga menahan sedikitnya 15 pendukung kelompok tersebut di Khan Yunis, yang terletak di bagian selatan Jalur Gaza. Kelompok Perlawanan Islam itu menang dalam pemilihan anggota parlemen tahun lalu dan merupakan bagian dari pemerintah persatuan bersama Fatah sebelum pembicaraan macet. Pasukan Hamas, Kamis, menahan selama beberapa jam seorang dokter rumah sakit yang berafiliasi pada Fatah, sehari setelah ia dipecat dari jabatan managerial. Abbas telah menolak untuk mengakui bekas pemerintah Hamas, yang kini menguasai Jalur Gaza. Hamas juga telah menuduh pasukan Fatah menangkap sejumlah anggotanya di Tepi Barat Sungai Jordan, tempat Presiden tersebut masih memiliki wewenang.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007