Momentum untuk konsumsi kami harap bisa dijaga di atas lima persen, terutama ada perhelatan seperti Asian GamesJakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan momentum pertumbuhan konsumsi rumah tangga (RT) harus terus dijaga di kisaran lima persen agar perekonomian domestik juga tetap tumbuh di atas lima persen.
Menurut Menkeu, pertumbuhan konsumsi RT pada triwulan kedua 2018 dibandingkan triwulan kedua 2017 sebesar 5,14 persen merupakan angka yang cukup tinggi dan ia berharap akan terus berlanjut pada triwulan-triwulan berikutnya.
"Momentum untuk konsumsi kami harap bisa dijaga di atas lima persen, terutama ada perhelatan seperti Asian Games. Asian Games itu karena ada di kota besar, maka consumption support-nya akan signifikan," katanya saat jumpa pers di Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Jakarta.
Selain itu, lanjutnya, seiring tahun ajaran baru maka akan meningkatkan permintaan atas barang-barang anak sekolah, sehingga akan juga mendorong kenaikan konsumsi masyarakat.
"Jadi masih seasonal, tapi di sisi lain pemerintah juga tetap menjaga inflasi rendah, sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga," katanya.
Menkeu menilai, pertumbuhan konsumsi masyarakat salah satunya disumbangkan inflasi yang konsisten rendah. Ia menyebutkan saat ini sudah memasuki tahun keempat dengan laju inflasi relatif rendah di kisaran 3-3,5 persen.
Pemerintah bersama Bank Indonesia berkomitmen menjaga inflasi, terutama pada semester kedua 2018 dengan adanya pelemahan rupiah yang berpotensi membuat barang-barang impor mengalami peningkatan harga.
"Kami akan tetap bersama Bank Indonesia menjaga dari sisi administered price-nya, dari sisi makanan dan barang-barang produk yang dijaga oleh pemerintah. Dari sisi BI yaitu dari sisi kebijakan moneter, bagaimana jumlah uang beredar tetap bisa di-balance dengan permintaan. Ke depan, kami tetap akan berusaha supaya daya beli masyarakat tetap terjaga," ujar Sri Mulyani.
Kendati demikian, ia juga menyebut peningkatan konsumsi masyarakat juga didorong sejumlah kebijakan seperti peningkatan program keluarga harapan (PKH) untuk masyarakat bawah dan perbaikan dana desa dengan strategi pemberian uang harian (cash forward).
"Jadi setidaknya untuk masyarakat pada level 40 persen terbawah mereka mendapatkan support yang cukup konsisten dari pemerintah," ujarnya.
Selain itu, pemerintah juga memberikan tunjangan hari raya (THR) dan juga gaji ke-13 bagi aparatur sipil negara (ASN), termasuk tunjangan kinerja, yang meningkatkan konsumsi.
"Itu mem-boosting untuk kelompok menengah di Indonesia, dikombinasikan dengan liburan, maka mereka punya waktu untuk belanja," kata Sri Mulyani.
Baca juga: Menkeu: Pertumbuhan ekonomi 5,27 persen lampaui target
Baca juga: BPS: Ekonomi Indonesia tumbuh 5,27 persen
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018