Bangkok (ANTARA News) - Pertokoan menghalangi pintu dengan karung pasir dan batu bata pada Selasa saat Provinsi Petchaburi, Thailand baratdaya, bersiap menghadapi banjir karena kekhawatiran bahwa bendungan di daerah itu dapat meluap.
Media setempat menunjukkan warga di Petchaburi, 168 kilometer dari Bangkok, meletakkan bata di luar toko dan menyangga pintu masuk ke bank dengan karung pasir, demikian Reuters melaporkan.
Thailand berada di tengah musim hujan, yang sering menghasilkan badai kilat. Departemen Meteorologi mengatakan memperkirakan banyak badai pada 7-9 Agustus.
Thailand mengalami banjir terburuk dalam setengah abad pada 2011. Banjir itu menewaskan lebih dari 900 orang, melumpuhkan industri dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Pejabat mengatakan yakin bahwa permukaan air di bendungan Kaeng Krachan dan setiap aliran air dapat dikelola.
"Empat distrik dapat terpengaruh. Gubernur dan pemerintah setempat menyiapkan karung pasir dan pompa air," kata Menteri Dalam Negeri Anupong Paochinda kepada wartawan di Bangkok pada Selasa.
Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dijadwalkan mengunjungi Petchaburi pada Rabu.
Wisatawan pengunjung Petchaburi, yang dekat dengan teluk Thailand dan tempat bagi banyak loka wisata pantai, akan diperingatkan.
Baca juga: Thailand evakuasi jenazah terakhir kapal karam di PhuketBaca juga: Thailand evakuasi jenazah terakhir kapal karam di Phuket
"Pengelola dan pemilik loka wisata menyadari keadaannya. Kami akan mengirim peringatan kepada wisatawan," kata Menteri Pariwisata Weerasak Kowsurat kepada wartawan.
Di negara tetangga, Laos, 31 orang dipastikan tewas dan 130 masih hilang setelah pembangkit listrik tenaga air, yang sedang dibangun, di propinsi selatan, Attapeu, runtuh pada bulan lalu.
Perusahaan pembangun bendungan itu menyatakan hujan deras dan banjir menjadi penyebab keruntuhan tersebut.
Penerjemah: Boyke Soekapdjo
Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018