Jakarta  (ANTARA News) - Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Rukka Sombolinggi menyebut 23 komunitas adat yang berada di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) terdampak gempa 7 Skala Richter (SR) dan belum tersentuh bantuan.

"Ada 23 komunitas adat di Lombok Utara yang tergabung dengan AMAN. Kondisi di sana cukup parah terdampak gempa, masyoritas rumah mereka rata dengan tanah," kata Rukka melalui pesan singkatnya di Jakarta, Selasa.

Data yang dimiliki AMAN dari 19 komunitas adat saja total penduduknya ada 144.786 orang, tersebar di Kecamatan Bayan, Gangga, Pemenang, Tanjung dan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.

Hingga Senin (6/8), Pengurus Daerah AMAN (PD AMAN) NTB baru berhasil mendata 2.000 orang yang mengungsi di tenda-tenda seadanya, sedang yang lainnya belum berhasil terdata.

Anggota Dewan Nasional AMAN Kamardi Arif yang rumahnya berada di Sembalun dan luluh lantak oleh gempa mengatakan komunikasi terputus sejak Minggu malam (5/8), hanya mengandalkan pesan singkat. Dirinya pun saat ini masih berada di pengungsian di sebuah halaman masjid bersama masyarakat di Sembalun yang juga terdampak gempa.

"Ya kak, ini malam kedua tanpa listrik, air, makanan, obat-obatan, gempa terus-menerus terjadi. Korban berjatuhan mendekati angka 200 orang, mohon bantuan segera," ujar Karmadi dalam pesan singkatnya.

Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) AMAN NTB Lalu Prima mengatakan pihaknya mencoba mencapai tiga titik membawa bantuan medis seadanya pada Senin (6/8).

Pertama, pengungsian komunitas adat Bebekek di Kelurahan Bentek, Kecamatan Gangga, lokasi pengungsian Anggota Dewan Nasional AMAN Kamardi Arif, kedua, pengungsian komunitas adat Kuripan di Kelurahan Rempek, Kecamatan Gangga dan ketiga, pengungsian komunitas adat Sesait di Kelurahan Sesait, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara.

"Kami hanya bisa melayani korban luka, sementara di pengungsian butuh obat-obatan untuk kebutuhan beberapa penyakit yang umumnya diderita masyarakat pengungsi," kata Lalu.

Tim AMAN di NTB juga mencoba mencapai PD AMAN Sembalun namun tidak bisa dilanjutkan karena jalan menuju Sembalun yang terletak di kaki Gunung Rinjani tertimbun longsor.

Baca juga: Kepada Zohri, pamannya mengabarkan bahwa semua baik-baik saja
Baca juga: 230 kali gempa susulan guncang Lombok


 

Pewarta: Virna Puspa Setyorini
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018