Karakas, Venezuela (ANTARA news) -Venezuela telah mengidentifikasi para tersangka yang ditangkap sehubungan dengan upaya pembunuhan yang gagal pada Sabtu terhadap Presiden Nicolas Maduro, kata Jaksa Agung Tarek William Saab pada Senin (6/8).
"Kami telah mengidentifikasi semua tersangka ... dan antek dekat mereka," kata Saab kepada wartawan dalam satu taklimat, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Ia menambahkan, "Kami juga menetapkan di mana mereka tinggal beberapa hari sebelum upaya pembunuhan."
Selama upacara di luar ruangan pada Sabtu untuk memperingati ulang tahun ke-81 pengawal nasional Venezuela, beberapa pesawat tanpa awak terbang di dekat podium presiden saat Maduro berpidato. Pesawat tanpa awak atau "drone" itu kemudian meledak.
Baca juga: Maduro: musuh gunakan "drone" berpeledak untuk bunuh saya
Dua orang yang mengoperasikan salah satu "drone" tersebut dari dalam mobil "ditangkap di lokasi", dan pemerintah mengidentifikasi yang lain yang telah mengumpulkan bahan peledak, katanya.
Meskipun Saab tidak menyebutkan jumlah total orang yang ditahan, para pejabat sebelumnya telah mengatakan mereka menangkap enam tersangka pada hari upaya serangan terjadi.
"Kami sudah menemukan hubungan pertama internasional" dengan para tersangka, kata Saab, tanpa memberi perincian lebih lanjut.
Pemerintah Venezuela telah menuduh negara tetangganya, Kolombia, atas upaya pembunuhan tersebut dan pada Senin mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, "Kami menganggap Kolombia bertanggung-jawab atas setiap agresi lebih jauh."
Saab mengatakan kantornya telah menugaskan empat jaksa untuk menyelidiki kasus itu, dan menetapkan dakwaan pengkhianatan, upaya pembunuhan, menyebabkan cedera, pendanaan terorisme dan kejahatan lain.
Anggota Dinas Intellijen Nasional Bolivaria (SEBIN) dilaporkan telah menggeledah hoel terkenal di Karakas pada Senin.
Baca juga: ANC: "kekuatan imperialis" berusaha membunuh Presiden Venezuela
Penerjemah: Chandra Abdullah
Pewarta: antara
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2018