PBB, New York (Antara/Xinhua-OANA) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengungkapkan kesedihannya atas banyaknya korban jiwa, cedera dan luasnya kerusakan akibat gempa bumi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.

Dalam  pernyataan yang dibacakan oleh Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq pada Senin (6/8), Guterres menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga korban dan kepada rakyat serta Pemerintah Indonesia, dan mendoakan korban yang cedera agar cepat sembuh.

Ia juga mengatakan PBB siap mendukung upaya pertolongan dan penyelamatan yang sedang berlangsung, jika diperlukan.

Gempa bumi dengan kekuatan 7,0 pada Skala Richter pada Minggu (5/8) mengguncang dengan pusat gempa sekitar 18 kilometer di sebelah barat-laut Kabupaten Lombok Timur dan 15 kilometer di bawah tanah. Gempa tersebut telah menewaskan hampir 100 orang dan melukai lebih dari 200 orang lagi.

Guncangan kuat juga dirasakan di objek wisata terkenal, Pulau Bali, yang berdekatan dan Provinsi Jawa Timur, kata Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Indonesia.

Gempa itu menambah parah  gempa sebelumnya dengan kekuatan 6,4 pada Skala Richter, yang mengguncang pulau itu pada 29 Juli dan menewaskan puluhan orang serta melukai lebih dari 350 orang lagi.

Indonesia rentan terhadap gempa sebab terletak di daerah rentan gempa yang dinamakan Lingkar Api Pasifik.

Masih pada Senin, Presiden Sidang Majelis Umum PBB Miroslav Lajcak mengatakan di akun Twitter bahwa ia mengikuti laporan yang berasal dari Indonesia dengan keprihatinan besar, dan bertambahnya korban jiwa setelah gempa di Lombok, Bali serta pulau lain membuat dia sedih.

Ia mengatakan doanya bersama Pemerintah Indonesia serta keluarga korban dan penyintas.

Baca juga: Hingga 2.700 wisatawan dievakuasi dari kawasan Gili Matra
Baca juga: Korban gempa Lombok butuh tenda dan selimut


 

Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018