Prabowo: Kasih saya kesempatan musyawarahkan cawapres

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta semua pihak memberikan dirinya kesempatan untuk memusyawarahkan nama calon wakil presiden yang akan mendampinginya.

"Jadi ya proses musyawarah berjalan kita terus cari yang terbaik. Saya sampaikan kepada kawan-kawan tolonglah kasih kesempatan kepada saya untuk musyawarah dan mekanisme politik Indonesia berjalan," kata Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Senin malam.

Hal itu dikatakannya usai menggelar pertemuan bersama pimpinan GNPF Ulama dan pimpinan PAN selama hampir dua jam.

Dia mengatakan dalam pertemuan sekitar dua jam itu dirinya menerima Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais beserta Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan dan para pimpinan GNPF Ulama, mendiskusikan dinamika koalisi.

"Ya kita terus diskusikan perkembangan, tentunya ini semua berharap ada keputusan, tapi saya selalu katakan ini proses musyawarah berjalan," ujarnya.

Prabowo menghargai semua masukan dari berbagai pihak termasuk GNPF Ulama yang merekomendasikan dua nama cawapres yaitu Salim Segaf Al Jufri dan Ustadz Abdul Somad.

Namun, dia menekankan bahwa dirinya harus mendiskusikan dan memusyawarahkan rekomendasi itu dengan mitra politiknya di parpol koalisi.

"Ini masalahnya kita hargai masukan dari mana-mana termasuk dari GNPF kita hargai. Tetapi tentunya saya harus bicara dengan mitra-mitra politik saya," tuturnya.

Sebelumnya, sejumlah tokoh dan pimpinan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama mendatangi kediaman Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta pada Senin malam.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, para pimpinan dan tokoh GNPF Ulama mulai hadir di kediaman Prabowo sekitar pukul 19.30 WIB.

Tokoh dan pimpinan GNPF Ulama yang hadir antara lain Ketua Umum GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak, Ketua SC ijtima ulama Abdul Rasyid Abdullah Syafii, Ketua Garda 212 Ansufi Idrus Sambo.

Sementara itu pimpinan Partai Gerindra yang hadir antara lain Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Fuad Bawazir, dan Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi DKI Jakarta M. Taufik.