Nantinya bantuan dari masyarakat yang sudah terkumpul akan langsung dibawa ke Lombok menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara
Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Agung Prasetiawan dan Komandan Lanud Halim PK Marsma TNI Mohamad Tonny Harjono meninjau Posko Bantuan Gempa Bumi Lombok, bertempat di Gedung Suma 3, VIP Room Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Senin.
Disela-sela peninjauannya, Panglima TNI mengatakan bahwa posko bencana gempa Lombok akan beroperasi selama 24 jam sampai waktu yang tidak ditentukan untuk menerima bantuan dari masyarakat yang akan disalurkan bagi warga korban gempa bumi di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Nantinya bantuan dari masyarakat yang sudah terkumpul akan langsung dibawa ke Lombok menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara," kata Hadi Tjahjanto.
Sejak hari ini TNI telah membuka Posko di Gedung Suma 3, VIP Room Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
"Untuk penyaluran bantuan, bisa menghubungi Letkol Indarmawan (Ster TNI) dengan nomor kontak 08126790682, Letkol Sugeng (Ster TNI) dengan nomor kontak 081231611998 dan Letkol Yosep (Kasiang) Lanud Halim Perdanakusuma, dengan nomor kontak 08187264089," ujarnya.
TNI telah mengerahkan ratusan personel untuk membantu korban gempa bumi dengan kekuatan 7 Skala Richter (SR) yang terjadi pada Minggu (5/8) hingga menyebabkan 92 orang meninggal dunia.
Bahkan, TNI mengerahkan tiga KRI, yakni KRI dr Soeharso-990, KRI Karel Satsuit Tubun-356 dan KRI Kakap-811.
KRI dr Soeharso-990 merupakan kapal rumah sakit TNI AL yang dilengkapi banyak fasilitas penunjang kesehatan untuk membantu para korban bencana gempa di Lombok.
Kapal rumah sakit KRI dr Soeharso-990 memiliki fasilitas kesehatan seperti ruang UGD, tiga ruang bedah, enam ruang poliklinik, 14 ruang klinik dan dua bangsal perawatan inap dengan kapasitas standar 40 tempat tidur.
Baca juga: BMKG Imbau masyarakat tenang
Baca juga: DKI bantu NTB
Baca juga: PMI kirim tangki air untuk pengungsi Lombok
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018