Lombok Utara (ANTARA News) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat Muhammad Rum belum bisa menyampaikan angka pasti kerugian akibat gempa di Lombok, namun memperkirakan nilainya bisa sampai Rp1 triliun.

"Kerugian belum ada perhitungan, tapi melihat dampaknya bisa jadi angkanya menembus Rp1 triliun untuk kerusakan dan kerugian," kata Muhammad Rum di Tanjung, Lombok Utara, Senin.

Namun dia mengatakan bahwa saat ini yang terpenting adalah menyelamatkan warga yang terdampak gempa.

"Tadi malam daerahnya gelap gulita tentu tim evakuasi agak kesulitan, kami tidak tahu apakah masih ada korban di bawah puing-puing atau tidak," katanya.

Rum mengatakan tim evakuasi memerlukan alat berat untuk membersihkan puing-puing bangunan yang roboh akibat gempa.

"Masa tanggap darurat bencana yang ditetapkan selama 14 hari merupakan penetapan sejak gempa pada Minggu (29/7)," katanya.

"Kalau melihat (dampak gempa) semalam mungkin ada tanggap darurat lagi, khusus untuk menangani Lombok Utara," ia menambahkan.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada Senin sore jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Lombok bertambah menjadi 98 orang. Selain itu gempa menyebabkan 238 orang terluka, ribuan rumah rusak, dan puluhan ribu orang mengungsi.

Baca juga: Korban jiwa akibat gempa Lombok tambah jadi 98
Baca juga: Hingga 2.700 wisatawan dievakuasi dari kawasan Gili Matra

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018