Pada saat keberangkatan menuju Masjidil Haram, jamaah sebaiknya datang lebih awal 1-2 jam sebelum waktu shalat,
Mekkah, (ANTARA News) - Kepala Seksi Transportasi Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Mekkah Asep Subhana mengimbau jamaah Indonesia untuk tepat memilih waktu keluar dan masuk kawasan Masjidil Haram yaitu bukan di waktu padat guna mengurangi risiko berdesak-desakan.
"Pada saat keberangkatan menuju Masjidil Haram, jamaah sebaiknya datang lebih awal 1-2 jam sebelum waktu shalat," kata Asep di Mekkah, Senin.
Saat pulang dari Masjidil Haram juga sebaiknya menunggu kepadatan berkurang terlebih dulu sekira 1,5 jam sesudah shalat wajib selesai.
Berdasarkan pengamatan Antara, Masjidil Haram padat di waktu jelang dan usai pelaksanaan shalat lima waktu. Waktu paling padat di Haram adalah ketika sebelum shalat Maghrib dan seusai Isya.
Kepadatan terjadi di berbagai penjuru terutama di pintu-pintu Masjidil Haram yang menjadi gerbang pintu keluar-masuk jamaah. Di tengah kepadatan ditemui banyak jamaah Indonesia yang tersesat sehingga harus meminta bantuan petugas haji untuk diantar ke terminal-terminal bus shalawat terdekat, baik itu di Syib Amir, Bab Ali dan Syib Amir.
Keramaian di jam-jam padat itu juga melanda terminal bus shalawat pengangkut jamaah Indonesia jurusan Masjidil Haram-pemondokan pulang pergi. Antrian kadang sampai mengular dan jamaah berebut untuk naik bus shalawat yang disediakan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
Sementara itu, terdapat waktu lain saat Masjidil Haram padat yaitu saat sebelum dan sesudah shalat Jumat. Bagi yang ingin berangkat Jumatan di Haram agar datang sekitar pukul 10.00 WAS atau dua jam sebelum khutbah Jumat dimulai guna menghindari kepadatan dan mendapat keleluasaan memilih tempat.
Saat pulang juga, kata dia, agar diatur waktu kepulangannya menunggu waktu longgar sehingga tidak terjebak dalam kepadatan penuh sesak jamaah.*
Baca juga: Jemaah diingatkan tidak bawa banyak uang ke Masjidil Haram
Baca juga: Laporan dari Mekkah - PPIH Saudi tegur penyedia bus
Baca juga: Laporan dari Mekkah - KKHI: Jamaah dirawat karena malas minum
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018