Informasi yang diperoleh dari masyarakat ada dua hingga tiga shaf jamaah yang sedang melaksanakan sholat Isya saat gempa terjadiLombok Utara, Nusa Tenggara Barat (ANTARA News) - Anggota tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) berupaya mengeluarkan orang-orang yang terjebak runtuhan kubah masjid di Dusun Daling-daling, Desa Tanjung, Lombok Utara, Senin siang, setelah gempa 7 Skala Richter mengguncang wilayah itu pada Minggu malam (5/8).
Di lokasi Masjid Jabal Nur, dengan dukungan ekskavator Dinas Pekerjaan Umum, para petugas memulai upaya evakuasi sekitar pukul 13.00 Wita, setelah shalat duhur. Mereka berusaha mengeluarkan jasad dua orang dari dalam reruntuhan. Dari dalam reruntuhan terdengar ada suara, memunculkan kemungkinan adanya korban yang selamat.
"Dengan bantuan alat berat ekskavator dari Dinas PU, tim kami masih terus berupaya melakukan evakuasi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB Muhammad Rum di Tanjung.
Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani selaku Incident Commander mengupayakan penyediaan alat berat itu untuk membantu proses evakuasi korban yang terjebak dalam runtuhan kubah masjid sejak Minggu malam.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan bahwa saat gempa terjadi korban sedang shalat.
Dia belum bisa mengkonfirmasi jumlah korban yang tertimpa atap masjid saat gempa pada Minggu (5/8).
"Saya belum tahu berapa orang. Informasi yang diperoleh dari masyarakat ada dua hingga tiga shaf jamaah yang sedang melaksanakan shalat Isya saat gempa terjadi," kata Sutopo.
Menurut data BNPB pada Senin, jumlah korban jiwa akibat yang mengguncang wilayah Lombok dan sekitarnya pada Minggu (5/8) tercatat 91 orang. Gempa juga menyebabkan 209 orang terluka, ribuan rumah rusak dan puluhan ribu orang mengungsi.
Namun menurut Sutopo jumlah korban masih bisa bertambah karena evakuasi dan pendataan masih dilakukan tim SAR gabungan.
"Kami sudah dapat informasi tujuh korban gempa di Gili Trawangan, tapi saat ini masih kami cek kebenarannya, karena informasinya belum sampai posko. Kami akan tahan dulu informasinya untuk publik sampai sudah terindentifikasi," kata dia.
Baca juga: Gempa susulan masih melanda Lombok
Baca juga: SAR kerahkan lima kapal untuk evakuasi turis dari Gili Matra
Pewarta: Dhimas Budi Pratama, Virna Puspa S
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018